Sport
Selasa, 19 Juli 2016 - 04:30 WIB

DAVIS CUP 2016 : Fisik dan Latihan Keras Jadi Kunci Kemenangan Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Christopher Rungkat (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Davis Cup 2016 diwarnai dengan kemenangan Indonesia atas Sri Lanka.

Solopos.com, SOLO – Empat bulan setelah dibungkam Vietnam di laga putaran pertama Grup II zona Asia/Oceania Davis Cup 2016, Christopher Rungkat dkk. kembali ke Lapangan Tenis Outdoor Manahan, Solo, untuk mempersembahkan hasil gemilang. Tak tanggung-tanggung, para petenis terbaik Indonesia sukses mengukuhkan kemenangan 5-0 atas Sri Lanka untuk bertahan di Grup II zona Asia/Oceania.

Advertisement

Namun, kebangkitan itu tidak diraih dengan mudah. Bukan hanya harus berjuang melawan trauma kegagalan, mereka juga berlatih keras demi membangun stamina fisik dan meningkatkan kualitas permainan tenis.

Hasil latihan keras itu bisa dilihat dengan keberhasilan Christopher Rungkat dkk. menyapu bersih lima laga Playoff Degradasi Grup II zona Asia/Oceania kontra Sri Lanka. Jika sebelumnya hanya Christopher yang selalu menjadi andalan bagi, kini seluruh ketiga petenis lainnya, David Agung Susanto, Aditya Hari Sasongko, dan Sunu Wahyu Trijati, juga membuktikan mampu bahu-bahu menyumbangkan poin untuk Indonesia.

“Saya ingin membangun tim yang tangguh, jadi menerapkan latihan berat. Setiap pemain kondisinya berbeda, peningkatan fisik yang dibutuhkan juga berbeda. Saya meningkatkan kondisi fisik Christo [Christopher], David, Sunu, secara masing-masing karena tiap orang berbeda,” jelas Kapten Tim Indonesia, Andrian Raturandang, dalam jumpa pers seusai mengalahkan Sri Lanka di Manahan, Minggu (17/7/2016).

Advertisement

Sejauh ini, hanya Christopher dan David yang telah tercatat memiliki peringkat dunia. Christopher menduduki peringkat ke-605 dunia untuk nomor single dan 370 untuk nomor ganda. Sementara itu, David menempati peringkat 923 dunia di nomor single.

“Saya memotivasi Christo untuk kembali track record kemenangan, kalau ditingkatkan lagi dia bisa tembus peringkat 100 besar. Kalau David harus program khusus untuk diet supaya performa dia lebih bagus ke depannya,” ujar Andrian.

Menurut Andrian, David sebenarnya tidak mengalami kelebihan berat badan. Hanya, dia harus menjaga asupan nustrisi ke tubuhnya untuk mendapatkan stamina yang lebih bagus saat bertanding.

Advertisement

“Sebenarnya bukan soal fisik, tapi nutrisi yang dia konsumsi selama hidup yang harus dibenahi. David harus menjaga asupan makanan,” imbuh mantan petenis Indonesia itu.

Dengan tim yang dia miliki saat ini, Andrian optimistis Indonesia mampu meraih hasil lebih bagus di Davis Cup tahun depan. Kendati demikian, dia tidak menutup pintu bagi petenis-petenis muda lainnya untuk bergabung bersama tim sebagai langkah regenerasi. “Secara pribadi saya senang dengan tim ini, tapi tidak menutup kemungkinan untuk pemain lain bergabung di turnamen-turnamen selanjutnya,” kata dia.

Indonesia telah 10 kali bermain di Grup II zona Asia/Oceania dalam 11 tahun terakhir. Indonesia pernah berhasil tampil di Grup Dunia Davis Cup pada 1983 dan 1989, serta di play off Grup Dunia pada 1994. Di Davis Cup tahun depan, Indonesia bakal kembali bersaing di Grup II zona Asia/Oceania bersama Kuwait, Vietnam, Filipina, serta tim yang gagal meraih promosi ke Grup I antara Thailand atau Taiwan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif