News
Sabtu, 25 Juni 2016 - 06:30 WIB

BISNIS SEPEDA MOTOR : Jelang Lebaran, Penjualan Sepeda Motor Bekas Lesu

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon pembeli melihat-lihat sepeda motor bekas (mokas) yang dipajang di Muhari Motor 651, Tipes, Serengan, Solo, Jumat (24/6/2016). Penjualan mokas atau motor second hand menjelang Lebaran tahun ini terhitung sepi. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/Solopos)

Bisnis sepeda motor bekas jelang Lebaran kali ini lesu.

Solopos.com, SOLO-Penjualan sepeda motor bekas (mokas) atau motor second hand menjelang Lebaran tahun ini terhitung sepi. Hal itu diduga terjadi lantaran momen lebaran berbarengan dengan tahun pelajaran baru sehingga masyarakat memprioritaskan alokasi dana untuk membayar biaya sekolah.

Advertisement

Asisten Sales Muhari Motor 651 Tipes, Solo, Hendra, mengatakan sementara ini penjualan sepeda motor di showroom motor bekas yang ia kelola masih stagnan. Bahkan, bisa dikatakan ada tren penurunan penjualan sejak tiga bulan sebelumnya.

“Saya kira, konsumen punya prioritas kebutuhan lain, misalnya membiayai anak sekolah karena Lebaran tahun ini berbarengan dengan tahun pelajaran baru,” ungkapnya saat berbincang dengan Koran Solo di showroom yang terletak di Jl. Veteran, Tipes, Serengan, Solo, Jumat (24/6/2016).

Faktor lain yang diduga menjadi penyebab lesunya penjualan mokas adalah program pembelian unit sepeda motor baru dengan uang muka rendah oleh para diler sepeda motor. Sementara, showroom hanya berani memberikan penawaran uang muka pembelian sebesar 30 persen dari harga sepeda motor.

Advertisement

“Rata-rata showroom mengalami hal yang sama [sepi]. Lebaran tahun ini sepertinya tidak bisa naik [penjualan] seperti Lebaran tahun lalu,” katanya.

Ia mengatakan sepeda motor yang dijual di showroom itu berharga Rp5 juta-Rp20an juta. Hingga kini konsumen kebanyakan mencari sepeda motor bertransmisi otomatis.

Pengelola Dion Motor Jagalan, Jefri, mengatakan hal senada. Showroom yang ia kelola mengalami penurunan penjualan sebulan terakhir. Ia juga menduga pergantian tahun pelajaran bagi siswa sekolah berandil besar dalam kelesuan pasar.

Advertisement

“Tapi tahun kalau jelang Lebaran penjualan sepi,” ujarnya kepada Koran Solo, Jumat.
Namun, ia optimistis penjualan akan terkatrol naik setelah Lebaran. Tahun lalu, mereka bisa menjual 10-15 sepeda motor second dalam waktu sepekan untuk dua showroom yaitu di Jagalan, Jebres dan Mojosongo, Jebres, Solo.

“Motor baru juga berpengaruh pada kelesuan pasar mokas,” terangnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif