Teknologi
Jumat, 24 Juni 2016 - 13:00 WIB

BISNIS ONLINE : Serbu Indonesia, Amazon Investasi Rp8 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Bisnis online Amazon masuk Indonesia dan menginvestasikan Rp8 triliun.

Solopos.com, JAKARTA — Bisnis online Amazon dilaporkan segera masuk Indonesia. Retail online terbesar dunia yang didirikan oleh Jeff Bezos ini kabarnya siap menggelontorkan investasi senilai US$600 juta tahun ini atau di kisaran Rp8 triliun.

Advertisement

Seperti dilansir Detik, Jumat (24/6/2016), jelas bukan tanpa alasan Amazon menyasar Indonesia. Penjualan e-commerce Indonesia saat ini diperkirakan baru sekitar US$3,2 miliar, jumlah yang kecil dibandingkan nilai pasar retail yang sebesar US$150 miliar.

Artinya, masih ada potensi industri e-commerce yang sangat besar di negara ini. Belum lagi Indonesia adalah negara dengan populasi keempat terbesar di dunia dan kelas menengahnya terus naik.

Advertisement

Artinya, masih ada potensi industri e-commerce yang sangat besar di negara ini. Belum lagi Indonesia adalah negara dengan populasi keempat terbesar di dunia dan kelas menengahnya terus naik.

Belum jelas akan seperti apa wujud investasi Amazon dan yang pasti, Amazon akan bersaing dengan pemain asing lain yang mendukung startup e-commerce di negeri ini. Alibaba belum lama ini membeli mayoritas saham Lazada yang populer di Indonesia. Sebanyak 75% transaksi Lazada berasal dari Indonesia.

Kemudian raksasa telekomunikasi Jepang SoftBank serta Sequoia Capital berinvestasi di Tokopedia. Ada juga pemain e-commerce tenar yang didukung konglomerasi lokal, yakni Bukalapak dengan pemegang saham utama PT Elang Mahkota Technologi atau Emtek Group.

Advertisement

Menanggapi rencana kedatangan Amazon, pemain e-commerce lokal buka suara. CEO Blibli, Kusumo Martanto, mengatakan bila akhirnya Amazon benar-benar menjejakkan kaki di Indonesia, Blibli tak ambil pusing. Kepercayaan konsumen dan basis pelanggan yang cukup kuat adalah bekal Blibli untuk tetap pede bersaing.

“Kami berhasil mengambil kepercayaan konsumen, karena jarang ada masalah ketika transaksi. Kalaupun ada masalah, kami selalu bantu. Selain itu kami juga terus meningkatkan layanan kami,” ujar Kusumo, di Gudang Blibli Cawang, Jakarta.

Sedangkan CEO Bukalapak, Achmad Zaky, mengatakan alangkah baiknya kalau kehadiran Amazon tak perlu direspons terlalu berlebihan. Zaky memilih menanggapi santai kedatangan Amazon atau pemain lain dari luar negeri.

Advertisement

“Kita malah senang karena ketika ada kompetisi dari luar, kita istilahnya masuk ke kelas unggulan. Kelasnya makin bagus. Sama kalau ada pemain bola tarkam ke liga nasional, atau dibawa ke Barcelona. Tentu mentalnya beda. Paradigma ini yang perlu dibangun. Kalau Amazon atau siapa saja masuk, ya kita normal saja, biasa saja,” sebut Zaky.

Seperti dilansir Liputan6.com, Jumat, Zaky menambahkan, memang tidak ada salahnya menggunakan produk luar negeri. Namun, ia memiliki harapan agar generasi masa depan semakin banyak yang memakai produk buatan dalam negeri.

“Saya harap semoga generasi mendatang bisa memakai produk sendiri dan menjadi bangsa yang kreatif. Tak hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk dunia. Inilah yang melahirkan semangat entrepreneurship,” pungkas Zaky.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : AMAZON Bisnis Online
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif