Soloraya
Jumat, 10 Juni 2016 - 08:10 WIB

MISTERI WONOGIRI : Ini Penyebab Banyak Kecelakaan di Gunung Pegat

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kendaraan melintas di jalan Ngadirojo-Baturetno, Wonogiri di ruas dekat Gunung Pegat, Nguntoronadi, Kamis (9/6/2016). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Misteri Wonogiri Gunung Pegat hingga kini masih menyimpan mitos.

Solopos.com, WONOGIRI — Gunung Pegat di Baturetno Wonogiri masih menyimpan mitos yang hingga kini masih ada yang mempercainya. Tahukah Anda, ternyata cukup banyak kecelakaan terjadi di jalur ini.

Advertisement

Baca juga:
Misteri Gunung Pegat Wonogiri, Pasangan Pasutri Dilarang Lewat
Misteri Gunung Pegat dan Kisah Roh Halus 

Jalur Ngadirojo-Baturetno, Wonogiri di ruas dekat Gunung Pegat, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri sepanjang kurang lebih 2 km tidak ada penerangan. Alhasil, jalan tersebut sangat gelap saat malam, sehingga kerap terjadi kecelakaan.

Advertisement

Jalur Ngadirojo-Baturetno, Wonogiri di ruas dekat Gunung Pegat, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri sepanjang kurang lebih 2 km tidak ada penerangan. Alhasil, jalan tersebut sangat gelap saat malam, sehingga kerap terjadi kecelakaan.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Kamis (9/6/2016), tepi jalan di jalur tersebut tidak terlihat satu pun tiang lampu penerangan jalan. Gunung Pegat berada di sisi timur jalan, sedangkan barat jalan terdapat jurang, tegal, dan kawasan hutan.

Jalur itu terdiri atas beberapa tikungan tajam, tanjakan, dan turunan. Lebar jalan kurang lebih 6 meter. Jalan aspal tersebut terdapat beberapa lubang dan gundukan di sejumlah tempat.

Advertisement

Menurut perempuan berusia 50-an tahun itu kondisi itu ironis. Sebab, jalur itu merupakan jalur utama dari Ngadirojo menuju Baturetno dan Pacitan, Jawa Timur yang setiap hari dilalui kendaraan besar.

“Kalau malam gelap sekali. Pernah ada kecelakaan sepeda motor di tikungan jalan. Sepeda motor terperosok ke lubang jalan. Bahkan pernah ada juga tabrakan sepeda motor. Akibatnya pengendara mengalami luka parah. Dalam kondisi gelap begitu kalau ada pohon tumbang lalu melintang di jalan bagaimana?” ucap Mar.

Dia berharap pihak terkait melakukan sesuatu agar ruas dekat Gunung Pegat diberi penerangan. Dia merasa kasihan kepada pengguna jalan yang melintas saat malam. Hal senada disampaikan warga lainnya, Erni. Dia menilai seharusnya jalan utama seperti ruas dekat Gunung Pegat diberi lampu penerangan.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri, Sri Kuncoro, saat dimintai konfirmasi mengatakan jalan Ngadirojo-Baturetno merupakan jalan provinsi. Kendati demikian penerangan jalan merupakan wewenang pihaknya.

Saat disinggung mengenai tidak adanya penerangan di ruas dekat Gunung Pegat, dia tidak menampik di lokasi tersebut belum ada penerangan sejak dahulu. DPU tidak dapat berbuat banyak lantaran di tepi jalan di lokasi itu tidak terdapat jaringan listrik. Pada sisi lain, jaringan listrik merupakan wewenang PLN.

“Sebenarnya ada jaringan listrik di sekitar situ. Tapi jaringannya berada jauh dari tepi jalan. Adanya di tegalan, letaknya lebih dari 100 meter dari tepi jalan. Kalau ada jaringan listrik di tepi jalan, kami siap memberi lampu penerangan,” kata Sri Kuncoro.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif