Jateng
Senin, 30 Mei 2016 - 03:50 WIB

RAMADAN 2016 : Inilah Langkah Pertamina Jelang Puasa Hingga Lebaran 2016

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bahan bakar minyak (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)

Ramadan 2016 disongsong Pertamina dengan mengambil langkah pencegahan kelangkaan bahan bakar.

Semarangpos.com, SEMARANG — PT Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Tengah-DIY melakukan sejumlah langkah persiapan menghadapi Ramadan dan Lebaran 2016. Sesuai tren, kebutuhan masyarakat atas sebagian bahan bakar bakal meningkat pada masa puasa hingga Idulfitri.

Advertisement

“Khususnya untuk Ramadan ini biasanya ada kenaikan konsumsi elpiji di masyarakat,” terang General Manager PT Pertamina MOR IV Jawa Tengah-DIY Kusnendar di Semarang, Kamis (26/5/2016).

Menurut dia, peningkatan biasanya mulai terjadi pada awal bulan Ramadan. Untuk besaran peningkatannya bisa sampai 10%. “Bahkan saat peak season peningkatannya sampai 15% dibandingkan dengan jumlah konsumsi normal,” katanya.

Untuk diketahui, konsumsi elpiji kemasan tabung isi 3 kg pada saat normal di Jawa Tengah dan DIY mencapai 63.994 MT/bulan, sedangkan elpiji kemasan tabung isi 12 kg mencapai 5.695 MT/bulan.

Advertisement

Sementara itu, dari sisi peningkatan konsumsi BBM biasanya akan terjadi jelang Lebaran atau saat memasuki musim mudik. Peningkatan yang paling besar adalah untuk konsumsi bahan bakar khusus (BBK) di antaranya pertamax dan pertamina dex. “Untuk peningkatan konsumsi BBM ini bisa sampai 50 persen, sedangkan untuk konsumsi premium peningkatannya sekitar 20 persen,” katanya.

Konsumsi rata-rata BBM di wilayah Jateng-DIY perinciannya adalah 1.402 KL/hari Pertamax, 531 KL/hari Pertalite, 32 KL/hari Pertamax Plus, dan 27 KL/hari Pertamina Dex. Sedangkan untuk premium sebanyak 9.008 KL/hari.

Untuk kesiapan yang lain, pihaknya akan menyiapkan SPBU kantong di rute-rute mudik. “Dalam hal ini kami akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisan maupun Dinas Perhubungan. Untuk SPBU-SPBU yang padat, seperti halnya tahun lalu akan kami tutup sementara. Untuk kendaraan yang baru datang dan ingin mengisi BBM akan dialihkan ke SPBU berikutnya,” katanya.

Advertisement

Menurut dia, langkah tersebut penting dilakukan karena berhubungan dengan keselamatan dan kenyamanan konsumen yang ingin melakukan pengisian BBM. Nantinya, Pertamina juga akan memasarkan produk alternatif atau dalam kemasan kaleng di sekitar SPBU. Meski harganya lebih mahal karena harus dibeli dalam bentuk kemasan, pihaknya optimistis produk alternatif tersebut akan dipilih konsumen untuk menghindari antrean panjang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif