Soloraya
Senin, 30 Mei 2016 - 14:40 WIB

OPERASI PATUH 2016 : Pelanggaran Lalin di Boyolali Menurun, Polisi Tetap Gencarkan Patroli

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Polres Ponorogo memeriksa surat-surat kendaraan bermotor milik pengendara dalam Operasi Patuh 2016 di Jl. Soekarno-Hatta, Ponorogo, Kamis (26/5/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Operasi Patuh 2016, Satlantas Polres Boyolali tetap menggelar patroli di sejumlah lokasi rawan macet dan kecelakaan.

Solopos.com, BOYOLALI–Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Boyolali bakal menindaklanjuti hasil Operasi Patuh 2016 dengan tetap meningkatkan intensitas patroli di jalur rawan kecelakaan dan kemacetan di Boyolali.

Advertisement

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Yuna Ahadiyah, melalui KBO Iptu S.Robbin Patuju, menjelaskan Operasi Patuh 2016 menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat Boyolali untuk tertib berkendara dan berlalu lintas mulai meningkat. Hal ini ditunjukan dengan penurunan angka tilang, teguran, penyitaan surat-surat, serta jumlah kecelakaan selama operasi patuh tahun ini dibandingkan tahun lalu.

“Namun, kami akan tetap meningkatkan patroli dan patroli dialogis di jalur rawan karena sekarang sudah mendekati Operasi Ketupat Candi. Pendidikan kepada masyarakat harus tetap dilakukan untuk cipta kondisi,” papar Robbin, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Senin (30/5/2016).

Berdasarkan data yang diterima Solopos.com, jumlah surat tilang, peringatan teguran hingga kejadian kecelakaan selama 14 hari Operasi Patuh 2016 mengalami penurunan, rata-rata 56%. Pada 2015, jumlah kendaraan yang ditilang sebanyak 2.839 kendaraan namun pada tahun ini hanya 1.249 kendaraan. Pengendara yang kena teguran pada operasi tahun lalu sebanyak 6.279 pengendara, sedangkan pada operasi tahun ini hanya 2.556 pengendara. Jumlah SIM yang disita pada operasi tahun ini sebanyak 189 turun dibandingkan tahun lalu sebanyak 279. Begitu STNK yang disita juga menurun dari 2.504 menjadi 1.020 STNK. Kendaraan sepeda motor yang disita menurun dari 56 unit menjadi 40 unit.

Advertisement

“Jumlah laka lantas juga menurun dari 29 kejadian menjadi 18 kejadian. Jumlah korban meninggal dunia nihil,”ujar Robbin.

Kegiatan Operasi Patuh 2016 digelar di jalur-jalur utama, Jl.Solo-Semarang dan beberapa lokasi lain yang dianggap rawan macet seperti sekitar jembatan Kalikiring, Kragilan, Mojosongo, dan Ngemplak dekat bandara.

Semua jenis kendaraan menjadi sasaran operasi. Namun, dalam operasi patuh jumlah pelanggaran didominasi pengendara sepeda motor, usia produktif dan pekerja.

Advertisement

“STNK yang kami sita juga kebanyakan milik masyarakat kalangan pelajar dan pekerja.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif