Jogja
Senin, 30 Mei 2016 - 16:44 WIB

GELOMBANG TINGGI PANTAI SELATAN : Gelombang Tinggi Masih Mengancam Pesisir Selatan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gelombang tinggi tampak bergulung-gulung di Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari, Minggu (24/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Gelombang tinggi pantai selatan masih harus diwaspadai

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kondisi wilayah pesisir Gunungkidul sudah mulai berangsur-angsur normal. Namun hal itu tak menjamin warga luput dari ancaman. Pasalnya diprediksi gelombang tinggi masih mungkin terjadi.

Advertisement

Bahkan berdasarkan data yang diperoleh SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, ancaman gelombang ini akan lebih tinggi ketimbang yang terjadi pada Selasa (24/5/2016) lalu. Saat itu, tinggi gelombang mencapai 14 feet, sedangkan pada Senin (30/5/2016) tingginya diprediksi mencapai 16 feet.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono mengatakan, meski masih sebatas prakiraan, namun jika menilik pengalaman yang sudah-sudah, prediksi itu banyak tepatnya.

Menurut dia, para petugas SAR juga sudah memberikan imbauan kepada nelayan, pedagang atau pun pengunjung di wilayah pantai.

Advertisement

Harapannya imbauan ini bisa ditepati, sehingga dampaknya bisa diminimalisir. “Sudah sejak dua hari lalu kami terus memberikan imbauan akan bahaya itu,” kata Marjono, Sabtu (28/5/2016).

Untuk kisaran ombak yang datang, ia belum bisa memastikan. Pasalnya dari data yang jadi rujukan hanya menunjukan ketinggian. Sedang untuk dampaknya tergantung dengan pasang surutnya air laut.

“Kalau saat pasang, mungkin peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu [Selasa, 24/5] bisa terjadi lagi, tapi kalau sedang surut mungkin dampaknya tidak begitu terasa,” ujarnya.

Advertisement

Dia menambahkan, para nelayan di Pantai Baron sudah mulai mengantisipasi adanya peningkatan tinggi gelombang. Hal ini terlihat dengan dinaikannya kapal-kapal ke tempat yang lebih tinggi. “Sejak kemarin [Jumat 27/5/2016] kapal-kapal sudah dipinggirkan menjauh dari laut,” ujarnya.

Tanda-tanda adanya kenaikan gelombang sudah terlihat sejak Jumat kemarin. Adapun ketinggiannya sekitar 11,5 feet, meski tingginya masih di bawah gelombang yang terjadi pada Selasa lalu (14 feet), namun hal itu sempat membuat nelayan khawatir.

Kendati demikian, hingga Sabtu siang kondisi sudah kembali normal. “Apapun itu, saya tetap meminta kepada nelayan atau pengunjung untuk tetap waspada,” kata Marjono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif