Lifestyle
Rabu, 18 Mei 2016 - 23:20 WIB

PENELITIAN TERBARU : Konsumsi Kentang Menaikan Tekanan Darah, Benarkah?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kentang goreng (magforwomen.com)

Penelitian terbaru mengenai manfaat kentang.

Harianjogja.com, AMERIKA — Konsumsi kentang empat kali tiap minggu dapat meningkatkan risiko darah tinggi.

Advertisement

Risiko kenaikan darah tinggi ini berlaku juga untuk kentang yang diolah dengan direbus, dipanggang atau ditumbuk. Tingkat risiko ini sama dengan konsumsi keripik kentang. Pengolahan kentang menjadi keripik memang jauh dari lemak, tetapi proses penggorengan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang lain.

Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Harvard mengatakan, makan kentang terlalu sering dapat mengakibatkan kenaikan tekanan darah. Tepung di dalam kentang disebut-sebut yang menjadi penyebab.

Advertisement

Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Harvard mengatakan, makan kentang terlalu sering dapat mengakibatkan kenaikan tekanan darah. Tepung di dalam kentang disebut-sebut yang menjadi penyebab.

Kentang kaya akan glycemic index (skala atau angka yang diberikan pada makanan tertentu berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah), tepung yang termasuk sebagai karbohidrat ini berubah secara cepat menjadi gula di tubuh sehingga tingkat gula darah juga dapat meningkat. Bila dilakukan secara berlebihan, lama-kelamaan dapat mengakibatkan gangguan darah.

Peneliti yang juga menggarap publikasi di Jurnal Kedokteran Inggris menganalisa data dari 187.000 responden laki-laki dan perempuan yang dibagi menjadi tiga kelompok besar. Riset yang dilakukan di Amerika Serikat ini berlangsung selama 20 tahun.

Advertisement

Mereka yang makan keripik kentang empat kali atau lebih dalam seminggu memiliki risiko kenaikan tekanan darah 17%.  Mengganti konsumsi itu dengan satu kentang tiap hari dengan sayuran yang tak mengandung tepung dapat mengurangi risiko tekanan darah hingga 7%. Namun memakan keripik kentang justru tak berdampak.

Tim yang juga terdiri dari ahli di Brigham dan Rumah Sakit perempuan di Boston, Massachusetts juga menyatakan glycaemic index kentang menjadi akar persoalan. Kandungan High-GI dapat melepas energi lebih cepat serta meningkatkan gula darah lebih cepat pula.

Mereka menyatakan kentang seharusnya tak lagi dikategorikan sebagai sayuran. Terutama jika pemerintah serius menangani isu kesehatan.

Advertisement

“Penemuan ini penting untuk menjaga kesehatan publik, apalagi program pangan pemerintah memasukan kentang sebagai sayuran, kebijakan itu tak lagi relevan,” kata dia seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (17/5/2016).

Bagaimanapun tak seluruh peneliti setuju.

Dalam artikel editorial dalam Jurnal Kedokteran Inggris, peneliti dari Universitas New South Wales fokus pada satu makanan tak terlampau efektif, pencermatan seluruh bentuk diet perlu dilakukan.

Advertisement

“Tantangan bagi ahli kesehatan, tidak hanya fokus pada respon pasien saat ditanya, tetapi juga memberikan nasihat mengenai diet yang tepat untuk mengurangi risiko penyakit.”

Ahli gizi senior Yayasan Jantung Inggris, Victoria Taylor mengatakan penelitian ini hanya menunjukkan hubungan, bukan sebab-akibat.

“Walau konsumsi kentang dengan jumlah yang besar seperti kentang tumbuk atau goreng berkaitan dengan tekanan darah, masih ada faktor lain yang dapat berpengaruh dalam diet, gaya hodup juga dapat menjadi penyebab, terutama saat tekanan darah dan frekuensi memakan sama-sama diteliti.:

Dia menambahkan di Inggris, kentang putih tidak termasuk lima makanan sayuran dan buah-buahan yang direkomendasikan setiap hari.

“Saat ini, sedikitnya 30 persen orang dewasa di Inggris memiliki tekanan darah tinggi, fakta ini menjadi kunci persoalan dan penyebabnya beragam,” papar dia.

Profesor Tom Sanders dari King’s College London menuturkan,” Berat badan berlebih, dapat disebabkan tingkat garam dan alkohol yang tinggi dan asupan potasium yang rendah diketahui dapat meningkatkan tekanan darah tetapi efek tiap makanan belum diketahui secara pasti.”

“Secara umum, buah dan sayuran berkaitan dengan tekanan darah rendah. Bagaimanapun juga, kentang, termasuk keripik biasanya dikonsumsi dengan garam, inilah yang menjadi penyebab kenaikan tekanan darah. Saya rasa penelitian ini tidak membuat orang menjadi khawatir memakan kentang,” kata dia.

Di Inggris, kentang lebih banyak dikonsumsi daripada di Amerika Serikat (AS), vitamin C  dan potasium menjadi dasarnya. Vitamin dan potasium dapat ditemukan ketika kentang dipanggang atau direbus dengan kulitnya,” kata dia.

Pada Januari lalu, sebuah penelitian menyatakan perempuan yang sering mengkonsumsi kentang dapat berpotensi mengalami diabetes saat hamil. Ibu hamil yang makan kentang dua-empat kali dalam seminggu dapat mengalami diabetes saat 27% lebih besar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif