Soloraya
Minggu, 1 Mei 2016 - 19:40 WIB

PENEMUAN MAYAT BOYOLALI : Warga Klaten Tewas Tenggelam di Kolam Renang Tlatar, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat (JIBI/Solopos/Dok)

Penemuan mayat Boyolali, diduga mengalami kram, warga Klaten tewas tenggelam di kolam renang Tlatar.

Solopos.com, BOYOLALI–Warga Dukuh Pilangsari, Desa Pilangsari, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Suparmin, 49, tewas tenggelam di kolam renang yang berada di kawasan Objek Wisata Tlatar, Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali Kota, Boyolali, Minggu (1/5/2016) siang.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Suparmin diketahui teweas pada pukul 11.15 WIB, setelah yang bersangkutan berenang di kolam renang sejak pukul 10.00 WIB. Dia berenang bersama rombongan keluarga besar LDII Ponpes Al Madinah, Ngemplak,  Prawakan, Jogonalan, Klaten. Saat itu dia berenang di kolam renang berstandar internasional yang memiliki kedalaman 3 meter.

Sekitar pukul 11.15 WIB, rekan korban bernama Supanggih, 65, warga Plang Jangan RT 011/RW 005, Desa Kutisan, Kecamatan Prambanan melihat Suparmin tenggelam dan langsung melakukan pertolongan. Supanggih dan pengunjung kolam menduga korban hanya tidak sadarkan diri dan langsung membawa korban ke Rumah Sakit PKU Aisyiyah Singkil, Boyolali Kota, agar segera mendapatkan perawatan medis.

“Namun, setelah diperiksa tim medis di PKU Singkil, korban dinyatakan sudah tewas,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kapolsek Boyolali Kota, AKP Miftakul Huda, kepada Solopos.com, Minggu.

Advertisement

Berdasarkan pemeriksaan tim medis pada kaki kanan korban, diduga korban mengalami kram ketika sedang berenang. Kondisi itu yang memicu tenggelam. “Korban sudah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk segera di makamkan,” kata Kapolsek.

Petugas UPT Objek Wisata Tlatar, Haryoko, mengatakan korban diketahui tenggelam saat baru berenang dua putaran. Saat kejadian kondisi kolam renang cukup ramai. Jumlah pengunjung saat itu berkisar 65 orang. “Yang dari rombongan LDII Ponpes Al Madinah saja 40 orang. Semua orang dewasa,”kata Haryoko.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif