Soloraya
Minggu, 1 Mei 2016 - 19:15 WIB

LALU LINTAS SUKOHARJO : Jalur Sukoharjo-Wonogiri Dipasangi Bambu Cone, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi barikade. (JIBI/Solopos/Dok)

Lalu lintas Sukoharjo, polisi akan memasang bambu cone di jalur Sukoharjo-Wonogiri.

Solopos.com, SUKOHARJO–Satlantas Polres Sukoharjo bakal melakukan rekayasa lalu lintas dengan memasang bambu cone di sepanjang ruas jalan Sukoharjo-Wonogiri tepatnya di sekitar Terminal Sukoharjo-Nguter menyusul terjadinya kecelakaan lalu lintas (lakalantas) karambol di jalur tersebut. Selama ini, jalan Sukoharjo-Wonogiri menjadi jalur paling mematikan di wilayah Sukoharjo.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu (1/5/2016), lakalantas karambol yang melibatkan empat kendaraan bermotor terjadi di ruas jalan Sukoharjo-Wonogiri tepatnya di depan Toko Irfan, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Jumat (29/4/2016) sekitar pukul 21.30 WIB. Empat kendaraan bermotor yang terlibat lakalantas adalah mobil Daihatsu Xenia berpelat nomor H 9090 AK, mobil Mitsubishi Pajero berpelat nomor AD 7007 JR, mobil Toyota Avanza berpelat nomor AD 8852 YG dan sepeda motor Yamaha Rx King berpelat nomor AD 3949 TH.

Lakalantas itu mengakibatkan tiga penumpang mobil Daihatsu Xenia dan Mitsubishi Pajero menderita luka ringan. Sementara total kerugian material akibat lakalantas tersebut senilai kurang lebih Rp25 juta.

Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Finan Sukma Radipta, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, mengatakan telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi terjadi lakalantas di jalur Sukoharjo-Wonogiri. Apabila ruas jalan mulai dari Terminal Sukoharjo-Nguter dipasangi median jalan bakal mempersempit ruas jalan. Solusi alternatifnya, Satlantas Sukoharjo bakal memasang bambu cone yang berfungsi sebagai pembatas jalan di jalur tersebut.

Advertisement

“Dalam waktu dekat, petugas segera memasang bambu cone untuk mengantisipasi terjadinya lakalantas. Terlebih sebulan lagi sudah memasuki bulan puasa. Volume kendaraan bermotor yang melewati jalur itu [Sukoharjo-Wonogiri] bakal meningkat,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Menurut Kasatlantas, ruas jalan Solo-Wonogiri merupakan jalur paling rawan lakalantas di Sukoharjo. Di jalur tersebut kerap terjadi lakalantas yang merenggut korban jiwa. Kali terakhir, lakalantas yang melibatkan motor gede (moge) dengan sepeda motor bebek terjadi di jalan Sukoharjo-Wonogiri pada 6 Desember 2015. Kala itu, pengendara sepeda motor bebek,  Dulmudi, 71, warga Larangan RT 001/002, Gayam, Sukoharjo, meregang nyawa setelah ditabrak moge.

Kondisi jalur itu cukup lebar sehingga para pengguna kendaraan bermotor bakal melaju dengan kecepatan tinggi. Terlebih, tak ada median ajalan di sepanjang ruas jalan mulai dari Terminal Sukoharjo-Nguter.

Advertisement

“Penerangan jalan juga sangat minim sehingga mengganggu pengguna kendaraan bermotor yang tengah melewati jalur itu. Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meminimalkan kasus lakalantas,” papar dia.

Di sisi lain, seorang warga Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo, Radityo, 34, mengungkapkan instansi terkait harus segera memasang median jalan di sepanjang jalur Sukoharjo-Wonogiri. Dengan dipasangi median jalan maka para pengguna kendaraan bermotor tak bisa menyerobot di jalur berlawanan.

“Saya sering nongkrong di pinggir jalan pada malam hari. Para pengendara sepeda motor sering ugal-ugalan dengan memacu laju motor dengan kecepatan tinggi lantaran ruas jalan cukup lebar,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif