Sport
Minggu, 6 Maret 2016 - 22:30 WIB

DAVIS CUP 2016 : Antiklimaks, Indonesia Kalah dari Vietnam 2-3

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petenis Indonesia, Aditya Hari Sasongko, menggembalikan bola saat berlaga melawan petenis Vietnam Thien Nguyen Hoang dalam pertandingan Davis Cup Zona Asia/ Oceania Group II di lapangan tenis Manahan, Solo, Minggu (6/3/2017). (JIBI/Solopos/Ahmad Fauzan)

Davis Cup 2016 diwarnai dengan kekalahan Indonesia dari Vietnam.

Solopos.com, SOLO — Indonesia harus memupus impian untuk bisa melanjutkan perjuangan ke babak kedua Davis Cup 2016 Grup II Zona Asia Oceania lantaran menyerah di tangan Vietnam dengan skor akhir, 2-3, di lapangan tenis Manahan, Solo, Jumat-Minggu (4-6/3/2016).

Advertisement

Status sebagai tuan rumah plus jauh lebih diunggulkan dari tim lawan yang baru saja promosi dari Grup III, Merah Putih mesti terhenti lantaran Aditya Hari Sasongko yang dipercaya turun di partai penentu gagal memetik kemenangan. Perjuangan Aditya selama lima set berakhir antiklimaks. Petenis ranking ke 1.436 yang ditunjuk sebagai tunggal kedua ini tak mampu melewati adangan Nguyen Hoang Thien dan menyerah, 6-3, 2-6, 6-3, 4-6, 4-6.

Sejatinya Aditya yang juga menelan kekalahan di hari pertama kontra Ly Hoang Nam ini memiliki peluang sangat besar untuk memenangi laga penentu itu. Pada set ketiga, Thien yang sukses mengalahkan ganda Indonesia, Christopher Rungkat/Sunu Wahyu Trijati, bersama Ly Hoang Nam, 3-6, 6-3, 6-7(3), 2-6, Sabtu (5/3) malam, terjatuh lantaran mengalami kejang perut. Namun demikian, Adit yang saat itu tengah memimpin dalam posisi 4-0 justru tak bisa menyelesaikan set ini  dengan cepat.

“Saya minta maaf karena gagal memberikan kemenangan. Saya belum bisa memberikan yang terbaik. Saya kebanyakan mikir harusnya bisa menang jauh,” papar Adit dalam jumpa pers seusai pertandingan, Minggu sore.

Advertisement

Kekalahan ini jelas menyakitkan karena terjadi di depan publik sendiri. Terlebih ratusan pendukung Merah Putih tak berhenti menyemangati tim kesayangan dari bangku penonton selama tiga hari ini. Dalam sejarah pertemuan kedua negara di Davis Cup, Indonesia juga menelan kekalahan saat melawat ke Saigon musim 1970 silam.

Padahal dalam laga ini Indonesia merupakan unggulan karena bertengger di peringkat ke-57 di Davis Cup. Posisi ini jauh di atas Vietnam yang menempati urutan ke-74. Di samping itu, Indonesia telah 10 kali dalam 11 tahun terakhir berada di Grup II. Sedangkan Vietnam merupakan tim promosi setelah menjadi juara Grup III Asia Oceania musim lalu.

Begitu pula dengan materi pemain. Indonesia memiliki Christopher Rungkat yang berada di peringkat tunggal 462 dunia. Sementara petenis lain juga berperingkat dunia meskipun di luar 1.000. Hal ini kontras dengan Vietnam hanya punya Ly Hoang Nam yang jadi satu-satunya petenis berperingkat tunggal dunia, yakni 884.

Advertisement

Sebelumnya, di partai keempat Christo menang walk over (WO) atas petenis terbaik tim tamu, Ly Hoang Nam, 6-4, 6-1, 2-0 (retired). Christo membikin Indonesia imbang jadi 2-2 karena Nam memutuskan berhenti lantaran kondisi fisik yang terlampau lelah dan penglihatan mengabur. Sayang, partai penentu tak bisa diamankan sehingga tuan rumah tak bisa melenggang ke babak kedua.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif