Soloraya
Jumat, 4 Maret 2016 - 18:00 WIB

VIDEO CRISPY CRACKERS : Warga Wonogiri Ikut Resah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Sumiyati, 38, menunjukkan roti jenis crispy yang menyala saat dibakar. Foto diambil, Jumat (4/3/2016). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Video Crispy Crackers belakangan jadi trending di media sosial.

Solopos.com, WONOGIRI — Masyarakat Wonogiri belakangan ini resah. Keresahan dipicu kemunculkan video atau foto di media sosial (medsos) yang menunjukkan biskuit Crispy Crackers terbakar saat dibakar. Makanan tersebut merupakan makanan ringan yang disukai masyarakat baik usia anak-anak, remaja maupun orangtua.

Advertisement

Pernyataan itu disampaikan Dina Fahmiyanti, warga Baturetno, Findayani, warga Nguntoronadi, Bima Mahmudi, warga Ngadirojo maupun Purnomo Sasongko dan Sumiyati, keduanya warga Wonogiri kepada Solopos.com, Jumat (4/3/2016) secara terpisah. “Biskuit [crispy] itu kesukaan saya,” ujar Dina.

Pernyataan Dina terlontar dari video yang diinformasikan Bima. Video itu memuat adegan seseorang membakar video Crispy Crackers. Video berdurasi sekitar satu menit lebih. Dina dan Bima meminta masyarakat lebih waspada dan cermat dalam memilih makanan.

Advertisement

Pernyataan Dina terlontar dari video yang diinformasikan Bima. Video itu memuat adegan seseorang membakar video Crispy Crackers. Video berdurasi sekitar satu menit lebih. Dina dan Bima meminta masyarakat lebih waspada dan cermat dalam memilih makanan.

Dina menjelaskan dirinya telah membuktikan membakar biskuit jenis crispy. “Isi video itu benar. Saya dah membuktikan dan roti jenis crispy terbakar.”

Terpisah. Bambang Sasongko menduga ada kandungan lilin atau bahan yang mudah terbakar sehingga biskuit itu bisa menyala. Diakuinya, dirinya menyukai biskuit tersebut. “Setiap bepergian ke luar kota anak-anak membelikan biskuit sebagai pengganjal perut. Kami tidak curiga ada bahan mudah terbakar, rasanya juga enak,” ujarnya.

Advertisement

Pengecekan Lapangan

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (Kabid SDK) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Budi Natulyadi mewakili pelaksana tugas (Plt) Kepala DKK Wonogiri, Bambang Haryadi ditemui di ruang kerjanya, Jumat, menyatakan belum mendapatkan laporan.

Namun, pihaknya berjanji segera berkoordinasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surakarta. “Sampai saat ini, DKK belum mendapatkan laporan.”

Advertisement

Didampingi Sekretaris DKK Wonogiri, Antin Endah, Natulyadi, menjelaskan, bersama BPOM dan dinas terkait akan menggelar razia makanan dan minuman.

“Jika ditemukan makanan dan minuman yang dinilai membahayakan konsumen, anggota tim razia akan melakukan pengecekan ke laboratorium. Hasil laboratorium akan menjadi dasar menentukan sanksi atau tindakan lain terhadap produsen makanan atau minuman.”

Lebih lanjut dicontohkannya, beberapa waktu lalu DKK menerima laporan terkait tempe keripik yang diduga mengandung makan lilin. “Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa bahan baku tempe keripik tak ada yang berbahan membahayakan konsumen. Ada dugaan persaingan bisnis. Jadi soal biskuit crispy ini pun kami harus hati-hati membuat kesimpulan. Sebelum ada hasil uji laboratorium DKK tak berani menyimpulkan kenapa roti itu mudah terbakar.”

Advertisement

Natulyadi meminta masyarakat tak resah namun mewaspadai dalam memilih makanan. Dikatakannya, makanan gorengan yang mengandung minyak goreng jika kering juga mudah terbakar.

“Makanan yang mengandung minyak bisa terbakar. Untuk itulah, uji laboratorium diperlukan. Yang jelas keselamatan konsumen diperhatikan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Wonogiri, Guruh Santoso, mengusulkan penarikan makanan jika membahayakan konsumen. “Kewenangan pengawasan di BPOM, Disperindagkop dan UMKM Wonogiri siap jika diajak merazia.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif