Jateng
Kamis, 3 Maret 2016 - 21:50 WIB

KECELAKAAN AIR : 6 Pelajar SMP Tenggelam di Sungai Kaligarang

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga korban tenggelam (JIBI/Solopos/Dok.)

Kecelakaan air dialami enam pelajar SMP yang tengah asyik berfoto di Sungai Kaligarang, bawah Jembatan Tinjomoyo, Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Enam pelajar sekolah menengah pertama (SMP) tenggelam ketika sedang berfoto self photography (selfi) di Sungai Kaligarang, tepatnya di bawah Jembatan Tinjomoyo, Kota Semarang Kamis (3/3/2016).

Advertisement

Para pelajar yang sedang asyik berfoto di Sungai Kaligarang tersebut tidak menduga kalau air sungai yang semula tenang secara tiba-tiba meluap dan menyeret tubuh keenam pelajar malang itu. “Kami mendapat informasi kejadian enam pelajar tenggelam di Sungai Kaligarang sekitar pukul 14.30 WIB,” kata Humas Basarnas Kantor SAR Semarang Maulana Affandi.

Penyebab meluapnya Sungai Kaligarang, menurut dia, diduga karena di daerah Semarang bagian atas turun hujan deras sehingga menyebabkan air meluap. “Karena Semarang bagian bawah tidak turun hujan, sehingga meluapnya air karena Semarang bagian atas hujan,” ujarnya.

Dari enam pelajar korban kecelakaan air yang tenggelam itu, lanjut Affandi, tiga berhasil diselamatkan warga sekitar, yakni Maya,15, Rohul, 16,  dan Nur Wakhidah, 15. Sedangkan tiga orang korban masih dalam pencarian, mereka adalah Johan Bagas, 16, warga Manyaran Semarang, Iis, 14,  dan Yuliana, 15, keduanya warga Tawang Mas Semarang.

Advertisement

“Basarnas dan tim SAR Semarang gabungan masih melakukan pencarian tiga korban,” tandasnya.

4 Titik Pencarian
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Basarnas Kantor SAR Semarang Tri Joko Priyono menyatakan pencarian terhadap ketiga pelajar tenggelam korban kecelakaan air tersebut melibatkan 50 personel. Personel search and rescue itu berasal dari Basarnas dan tim SAR Semarang gabungan dibagi menjadi empat sektor titik pencarian yakni di lokasi kejadian sungai Kaligarang Tinjomoyo,

Pertemuan sungai di Tugu Suharto, wilayah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Semarang di Kelud,  dan bendungan pleret Banjir Kanal Barat. ”Proses pencarian melalui susur sungai menggunakan perahu karet dan lampu sorot memantau titik-titik yang dicurigai ada tanda keberadaan korban,” jelas Joko.

Advertisement

Dia menambahkan proses pencarian menggunakan perahu karet mengalami kendala dengan kondisi air yang deras dan keruh sehingga sampai malam belum menemukan tiga pelajar tenggelam korban kecelakaan air itu. ”Pencarian akan dilanjutkan pada besok Jumat pagi,” ujar dia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif