Soloraya
Jumat, 19 Februari 2016 - 17:30 WIB

PGOT WONOGIRI : Pemkab Wonogiri Tertibkan Pengamen di Jalan Raya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penertiban gelandangan dan pengemis. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

PGOT Wonogiri, Satpol PP merazia pengamen yang beroperasi di jalan raya di Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI–Tiga pengamen jalanan diamankan petugas Satpol PP Wonogiri dalam kegiatan razia pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT), Jumat (19/2/2016). Ketiga pengamen itu pun langsung mendapat pembinaan khusus dari Bupati Wonogiri, Joko Sutopo.

Advertisement

Ketiga pengamen tersebut diamankan petugas Satpol PP dari persimpangan Ponten, Wonogiri. Tanpa perlawanan, ketiganya langsung dibawa ke kantor Satpol PP untuk didata. Usai pendataan, ketiganya lalu dibawa ke ruang kerja Bupati. Pertemuan bupati dan pengamen itu dilakukan secara tertutup. Tidak ada yang mendampingi ketiga pengamen bertato tersebut saat menghadap Bupati. “Sebentar, saya mau mengobrol dulu dengan mereka,” ungkap Joko kepada para petugas Satpol PP yang mengantar pengamen tersebut. Kurang dari 10 menit, ketiganya kemudian keluar dan kembali dibawa ke kantor Satpol PP. “Sudah, mereka sudah sanggup kok,” ujar Joko singkat kepada petugas Satpol PP, seusai menemui ketiga pengamen tersebut.

Menurut Kepala Satpol PP, Waluyo, bupati telah memberikan imbauan kepada para pengamen tersebut agar tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban umum. “Hal tersebut telah mendapat kesanggupan dari yang bersangkutan,” kata dia kepada wartawan, Jumat.

Waluyo mengatakan kegiatan razia tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti laporan warga. Keberadaan pengamen di pertigaan Ponten tersebut dinilai mengganggu kenyamanan pengendara kendaraan yang tengah berhenti di persimpangan lampu rambu-rambu lalu lintas tersebut.

Advertisement

“Sudah beberapa kali kami menerima laporan warga. Untuk itu kami tertibkan. Sebenarnya penertiban ini bukan kali pertama,” kata dia. Berdasarkan pengamatan Solopos.com, tak lama setelah digiring ke Kantor Satpol PP, ketiganya lalu dibebaskan kembali.

Sementara itu menurut salah satu pengamen, Novan, setiap harinya dia mengamen di pertigaan Ponten. Dia mengaku dalam sehari bisa mendapatkan Rp50.000. “Selain di Ponten, kadang di pasar dan Baturetno,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif