Soloraya
Jumat, 19 Februari 2016 - 19:40 WIB

DEMAM BERDARAH WONOGIRI : Ribuan Warga Wonogiri Lakukan Gertak PSN

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengecek jentik nyamuk di bak air milik Ny Kiman, 72, warga Lingkungan Wonokarto RT 004/RW 002, Kelurahan Wonokarto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri usai pencanangan Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Jumat (19/2/2016). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Demam berdarah Wonogiri, Warga di 25 kecamatan menggelar gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk.

Solopos.com, WONOGIRI–Ribuan warga Wonogiri di 25 kecamatan mengadakan gerakan serentak (gertak) pemberantasan sarang nyamuk (PSN), Jumat (19/2/2016). Pencanangan Gertak PNS dilakukan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo di Lingkungan Wonokarto RT 004/RW 002, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri. Usai mencanangkan kegiatan itu Bupati turun sendiri mengecek bak mandi dan selokan di sekitar lokasi apel.

Advertisement

Sebelum dilakukan pengecekan jentik nyamuk ke bak penampungan air rumah warga dipraktikkan cara memberantas jentik nyamuk. Yakni dengan cara bak penampungan air disinari, dinding bak air disikat dan dikuras. Menurut Kabid P2PL, Supriyo Haryanto, telur nyamuk menempel di dinding bak. “Agar telur nyamuk ikut musnah setelah dilakukan PSN maka dinding bak harus disikat,” jelasnya.

“Klir dan Clean. Tidak ada jentik nyamuk,” ujar Bupati sembari mengacungkan jari jempol saat melihat bak mandi dan bak penampungan air milik Kiman, 72.

Bupati minta gerakan bersama PSN tak hanya seremonial tetapi diteruskan dengan penyadaran peribadi masyarakat bahwa lingkungan bersih menjadi kebutuhan individu. “Pemerintah akan memberikan fasilitas kebutuhan masyarakat. Jika lingkungan bersih sudah dibiasakan masyarakat namun masih ada penyebaran nyamuk menjadi tugas pemerintah menyediakan fogging atau obat larvasida,” ujarnya.

Advertisement

Ditegaskannya, PSN merupakan langkah tepat memutus rantai perkembangbiakan nyamuk aides aegypty sebagai nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD). “Tiga tahun terakhir, kasus DBD di Wonogiri terus meningkat. Hingga Februari hari ini data di DKK tercatat 60 kasus dengan korban meninggal dua orang. Kondisi ini sangat memrihatinkan dan perlu kebersamaan memutus rantai perkembangbiakan nyamuk,” jelas dia.

Lebih lanjut dikatakan oleh Bupati, apel Gerakan Bersama PSN tak hanya menjadi momentum seremonial. “Yang penting kesadaran masyarakat sehingga endemis DBD tidak terjadi di daerahnya. Endemis DBD menjadi tanggung jawab bersama.”

Sementara Camat Baturetno, Teguh Setiyono mengatakan, sebanyak 300 orang berbagai elemen masyarakat terlibat aktif melakukan Gertak PSN. “Dua tahun terakhir pada 2015 dan tahun ini penyakit DBD sudah menelan dua korban meninggal dunia di Baturetno. Satu korban masih duduk di bangku SMP di Desa Gambiranom dan satu anak lagi berumur tujuh tahun di Desa Baturetno.”

Advertisement

Teguh mengatakan Jumat bersih menjadi hari gerakan bersama PSN di Baturetno. “Ada empat tim yang masing-masing diketuai Camat, Danramil, Kapolsek dan Kepala Puskesmas Baturetno akan melakukan pemantauan gerakan bersama masyarakat. Tim tersebut akan keliling desa setiap pekan sekali,” katanya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Bambang Haryadi menjelaskan Wonogiri Kota terdapat enam lokasi kegiatan gerakan PSN. “Di enam lokasi PNS serentak dihadiri para pejabat eselon II dan III lingkungan Pemkab Wonogiri. Gerakan PSN serentak ini diharapkan menjadi titik awal masyarakat menjaga lingkungan. Utamanya memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk aides aegypty,” katanya.

Bambang menyebutkan senam titik gerakan PSN diprioritaskan di kelurahan, seperti Kelurahan Wuryorejo, Giritirto, Giripurwo, Wonoboyo, Wonokarto dan Giriwono. Dijelaskannya setelah seremonial apel dilanjutkan pemeriksaan jentik nyamuk ke bak penampungan air masing-masing rumah penduduk.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif