Kisah unik produk Happy Meal buatan McDonald’s awet hingga enam tahun.
Solopos.com, ALASKA — Seorang warga Alaska membeli makanan cepat saji Happy Meal dari perusahaan fast food McDonald’s pada 2010. Hingga detik ini, tidak ada perubahan berarti pada makanan tersebut.
Keawetan Happy Meal ini justru menunjukkan bahwa makanan cepat saji produksi McDonals’s ini memang tidak baik untuk dikonsumsi.
Sebagaimana dilansir Huffingtonpost, Rabu (10/2/2016), Jennifer Lovdahl dan suaminya, Dr. Shawan Lovdahl, sengaja membeli Happy Meal yang merupakan produk unggulan McDonald’s tersebut, enam tahun lalu.
Kemudian, mereka mendiamkan makanan tersebut hingga saat ini. Nyatanya, tidak terjadi perubahan bentuk. Bahkan, tidak ada pembusukan pada makanan tersebut.
Dr. Shawan Lovdahl, mengutarakan jika tujuannya membeli Happy Meal adalah untuk mengedukasi pasien di klinik chiropractic-nya tentang nutrisi. Kemudian, ia justru mendapati makanan yang ia beli tidak dapat terurai hingga detik ini.
Enam buah nugget dan kentang goreng masih tersimpan rapi dalam bungkus Happy Meal berusia enam tahun tersebut. Semua masih terlihat segar, layaknya makanan yang baru saja dimasak.
Sebenarnya, fenomena keawetan Happy Meal ini tidak mengejutkan. Beberapa eksperimen telah membuktikan bahwa fast food memang cenderung lebih awet daripada makanan biasa. Hal ini karena adanya kandungan bahan yang tidak alami, yaitu pengawet buatan.
Di sisi lain, hal ini juga bisa disebabkan oleh struktur makanan yang kering. Makanan kering cenderung tidak mudah membusuk. Perusahaan pencipta Happy Meal, McDonald’s, pun mengklaim hal ini terjadi karena makanan yang mereka masak bersifat kering.
“Penguraian pada makanan terjadi dalam kondisi tertentu. Semua makanan kering cenderung untuk terurai lebih lama,” terang juru bicara McDonald’s, Lisa McComb. (Dhika Intan N.A./JIBI/Solopos.com)