Soloraya
Selasa, 9 Februari 2016 - 21:40 WIB

UJIAN SEKOLAH WONOGIRI : Duh, Beredar Buku US SD Tak Sesuai Kisi-Kisi di Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ujian Sekolah Wonogiri, orang tua siswa mempertanyakan peredaran buku ujian sekolah yang tak sesuai kisi-kisi.

Solopos.com, WONOGIRI–Pendidik dan orang tua siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Wonogiri resah menyusul beredarnya buku bermaterikan soal-soal ujian sekolah (US). Soal-soal di buku yang diterima siswa diduga tak sesuai kisi-kisi US dan kurikulum yang berlaku saat ini. Selain itu, jumlah buku yang dikirim berlebih dan tidak seusai pemesanan.

Advertisement

Salah seorang orang tua siswa SD di Kecamatan Wonogiri, Suyatno, kepada Solopos.com, Selasa (9/2/2016) bercerita, dirinya bingung setelah mendapat kabar dari teman-teman kecamatan lain bahwa materi buku soal US diduga tak sesuai.

“Kami minta untuk dikembalikan atau ditukar dengan buku lain. Untuk apa membeli buku jika tak ada manfaat,” ujarnya.

Dia berharap Dinas Pendidikan (disdik) melakukan monitoring materi pembelajaran ke sekolah-sekolah. “Anak didik merupakan aset bangsa. Jangan diombang-ambingkan dengan materi pembelajaran yang tidak jelas. Kami berharap, Disdik meneliti buku-buku sebelum dijual ke siswa lewat sekolah-sekolah.”

Advertisement

Hal sama disampaikan Tulus, walimurid di salah satu SD di Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri. Dia mengaku tak bisa menolak permintaan anaknya karena disuruh guru sekolah.

“Anak tiba-tiba meminta uang untuk membayar pembelian buku soal-soal US. Tapi guru-guru justru cerita jika materinya tidak urut kisi-kisi US. Kami tambah bingung.”

Terpisah, Kepala SDN 4 Wonogiri, Siswanti mengatakan pihaknya menarik kembali sisa buku yang didrop pihak rekanan. “Kami sudah meminta guru-guru kelas VI melakukan pengecekan materi soal di buku-buku tersebut. Jika tak sesuai kisi-kisi dikembalikan saja.”

Advertisement

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan (UPT Disdik) Wonogiri, Suratno, menegaskan pihak sekolah boleh menolak tawaran jika materi buku tak sesuai kisi-kisi. Suratno menegaskan, UPT Disdik tak membuat buku-buku bermaterikan soal-soal materi ujian sekolah.

“Buku-buku itu tawaran dari penerbit atau rekanan. Seseorang yang datang ke sekolah ibarat jual atau menawarkan buku sehingga pihak sekolah boleh membeli dan boleh tidak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif