Soloraya
Minggu, 24 Januari 2016 - 12:30 WIB

ASAL USUL : Asale Kaloran Wonogiri Dulu Banyak Ditumbuhi Pohon Kelor

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di gerbang wilayah Kaloran, Kelurahan Giritirto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Sabtu (23/1/2016). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Asal usul nama lingkungan Kaloran diduga karena dulu banyak pohon kelor di wilayah tersebur.

Solopos.com, WONOGIRI – Kaloran merupakan salah satu nama sebuah perkampungan atau lingkungan di Kelurahan Giritirto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri. Letak geografis Kaloran berada di sisi selatan Kota Wonogiri tepatnya di lokasi lama polres Wonogiri.

Advertisement

Sepintas nama Kaloran hampir sama dengan nama Keloran. Bedanya, Keloran merupakan nama salah satu desa di Kecamatan Selogiri sedangkan Kaloran menjadi nama sebuah lingkungan.

Tak ada buku atau catatan tertulis mengenai nama Kaloran namun setiap orang memastikan nama wilayah tak terlepas dari sejarah. Karenanya yang terjadi adalah sejarah lesan atau cerita dari mulut ke mulut.

Advertisement

Tak ada buku atau catatan tertulis mengenai nama Kaloran namun setiap orang memastikan nama wilayah tak terlepas dari sejarah. Karenanya yang terjadi adalah sejarah lesan atau cerita dari mulut ke mulut.

Akibatnya tak semua orang paham akan sejarah nama tersebut. Seperti dikatakan seorang warga kelahiran Kaloran, Kelurahan Giritirto, Wonogiri, Sigit Purwito, 48, Sabtu (23/1/2016). “Saya tak paham sejarah nama Kaloran tetapi nama Kaloran pasti ada sejarahnya,” ungkap dia.

Sigit menyatakan dirinya pernah mendapat cerita dahulu banyak tanaman jenis kelor tumbuh di Kaloran. “Apakah nama Kaloran berasal dari banyaknya pepohonan kelor atau bukan yang jelas sampai sekarang nama Kaloran tetap menjadi nama wilayah di Kelurahan Giritirto,” kata dia.

Advertisement

“Setiap orang yang dianggap digdaya jika dihadapi dengan pohon kelor tak akan berdaya lagi. Jadi pohon kelor itu oleh masyarakat dinilai cukup ampuh. Tetapi manfaat pohon kelor juga banyak. Dri akar, biji, daun, buah ataupun bunga memiliki manfaat. Misalkan akar pohon kelor bisa menyembuhkan rematik atau melarutkan air seni dan dahak serta mencegah iritasi kulit dan obat pegal-pegal,” kata dia.

Konon, ujarnya, daun kelor juga bisa dimanfaatkan menjadi obat diabetes dan bijinya bisa untuk obat kanker. “Kemungkinan dari Kelor itulah muncul nama Kaloran,” ungkap dia.

Seorang sesepuh Kelurahan Giritirto, Kasto Tugimin, 74, bercerita, nama Giritirto sudah ada sejak 1948 atau tiga tahun semenjak tahun proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Advertisement

Menurutnya, di jaman itu hanya ada empat wilayah di Kelurahan Giritirto seperti Sukorejo, Bauresan, Sumberejo, Kaloran dan Cubluk. “Tak ada nama Kaloran Kidul. Nama Kaloran Kidul merupakan wilayah perluasan di jaman orde baru,” kenang dia.

Kasto menjelaskan, sekarang ini Lingkungan Kaloran terbagi menjadi Kaloran Lor dan Kaloran Kidul namun tetap dalam satu lingkungan. Dia menyakini wilayah Kaloran Kidul dahulu wilayah Sumberejo. Lapangan yang berada di depan Polres lama Wonogiri pun masih bernama Lapangan Sukorejo bukan Lapangan Kaloran.

Lebih lanjut diceritakannya jaman penjajah wilayah Kaloran masih berbentuk hutan sehingga banyak tumbuh pepohonan kelor. “Dari nama pepohonan kelor itulah masyarakat menyebutnya menjadi Kaloran. Dahulu di Kaloran banyak dihuni orang-orang sakti,” ungkap dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif