Soloraya
Minggu, 17 Januari 2016 - 07:10 WIB

CAGAR BUDAYA BOYOLALI : Arca Dewi Durga Langka Ditemukan di Musuk

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah Arca yang berada di Sono Kridanggo, Kelurahan Siswodipuran, Boyolali kota menyimpan ratusan benda cagar budaya yang ditemukan di Boyolali, Senin (11/1/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Cagar budaya Boyolali terus bertambah seiring dengan penemuan arca di beberapa wilayah.

Solopos.com, BOYOLALI — Dua batu besar berdiri megah di depan pintu masuk rumah arca yang berlokasi di Sono Kridanggo, Kelurahan Siswodipuran, Boyolali kota. Batu besar yang berdiri di sebelah kiri pintu masuk itu adalah arca lingga yoni yang memiliki berat 4 ton.

Advertisement

Sementara di bagian kanan pintu masuk terdapat arca anesha yang memiliki berat 3 ton. Di bagian atas pintu utama rumah arca terdapat papan kecil berukuran sekitar 30 sentimeter x 20 sentimeter yang diberi tulisan Rumah Arca Boyolali UU No.11/2010 tentang Cagar Budaya.

Papan itu sebagai penanda semua arca yang ada di rumah arca merupakan benda cagar budaya yang dilindungi UU. Rumah arca yang dibangun sejak 1991 dengan luas 196 meter persegi tersebut mampu menampung sekitar 200 benda cagar budaya.

Advertisement

Papan itu sebagai penanda semua arca yang ada di rumah arca merupakan benda cagar budaya yang dilindungi UU. Rumah arca yang dibangun sejak 1991 dengan luas 196 meter persegi tersebut mampu menampung sekitar 200 benda cagar budaya.

Semua koleksi yang ada di rumah arca adalah peninggalan era kerjaan Hindu-Budha pada abad 8-12 M. Benda cagar budaya koleksi rumah arca merupakan hasil temuan di 19 kecamatan di Boyolali mulai tahun 1991-2015.

Arca itu paling banyak ditemukan di Kecamatan Sawit, Teras, Mojosongo, Banyudono, dan Boyolali. Koleksi benda cagar budaya itu seperti lingga, yoni, patung Budha, arca Dewa Siwa, arca ganesha (gajah), arca nandini (sapi), hingga benda kuno lainnya.

Advertisement

Rumah Kaca

Pengunjung yang ingin melihat koleksi benda cagar budaya lebih dekat di rumah arca, terpaksa harus meloncat dari satu arca ke arca lainnya. Jumlah koleksi arca berstatus benda cagar budaya sangat banyak sementara tempat menyimpan sangat terbatas sehingga kondisinya sudah overload. Bahkan batu berukuran besar berstatus benda cagar budaya terpaksa harus dibiarkan diluar ruangan rumah arcaa karena di dalam sudah tidak muat.

Penjaga rumah arca Sono Kridanggo, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Boyolali, Gianto, mengatakan koleksi tertua di rumah arca adalah arca Mahesa Sura Mahardini memiliki enam tangan atau Dewi Durga pada era kerajaan Budha abad ke-8. Arca tersebut masuk kategori langka karena arca Dewi Durga atau Dewi kematian yang sebelumnya pernah ada di Museum Radya Pustaka Solo hilang dicuri.

Advertisement

“Kami memiliki dua koleksi langka yang tidak ditemukan di museum lainnya yakni Arca Dewi Durga dan Arca Dewi Saraswati menunggangi burung merak. Kedua patung itu di temukan di Kridanggo, Boyolali dan Musuk” kata Gianto saat ditemui Espos di rumah arca, Senin (11/1/2016).

Ia mengatakan dari ratusan arca yang masih tercecer juga ada yang masuk kategori langka. Namun, karena kondisi rumah arca sudah overload tidak bisa disimpan di rumah arca.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali, Mulyono Santoso, mengatakan sebelum ada rumah arca semua benda cagar budaya yang ditemukan di Boyolali disimpan di Gedung PGRI Boyolali.

Advertisement

“Sebagian besar koleksi benda cagar budaya di rumah arca dalam kondisi tidak lengkap. Hal itu disebkan karena bencana alam seperti gempa bumi dan telusan Gunung Merapi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif