Soloraya
Selasa, 15 Desember 2015 - 05:30 WIB

PENDIDIKAN WONOGIRI : Hadapi Persaingan Global, Guru Diminta Tak Leha-Leha

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru (Dok. JIBI/Harian Jogja)

Pendidikan Wonogiri ini terkait UKG yang diikuti guru-guru.

Solopos.com, WONOGIRI – Guru-guru di Wonogiri diminta tidak berleha-leha menghadapi persaingan global di depan mata. Guru sebagai pencetak generasi penerus bangsa wajib mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) yang kini masih berlangsung.

Advertisement

Penegasan itu disampaikan anggota Komisi D DPRD Wonogiri, Suparmo, saat ditemui di kantornya, Senin (14/12/2015).

“UKG itu prioritas dan penting bagi guru untuk mengukur kemampuan kompetensinya. Guru berkompetensi tinggi akan mampu mencetak generasi yang mampu bersaing di pasar global. Sekarang kita semua sudah masuk di era globalisasi dan era kemajuan teknologi. Tidak ada rumusnya guru berleha-leha di era sekarang. Guru harus kreatif, inovatif agar anak didik cerdas bersaing di era global,” kata dia.

Mantan Kepala SD di Kecamatan Jatiroto dan pengawas sekolah ini mengatakan, pemerintah berkewajiban menyiapkan pendidikan dan latihan (diklat) bagi guru untuk memenuhi kompetensi. Menurutnya, diklat harus diikuti secara merata oleh semua guru di Wonogiri.

Advertisement

“Peserta diklat jangan monoton, hanya guru itu terus-menerus sementara guru sejenis yang lain tidak pernah diikutkan diklat. Tindak diskriminatif tidak diperbolehkan oleh regulasi,” jelas dia.

Menurutnya, kesejahteraan guru sekarang dibanding saat dirinya kali pertama menjabat guru sudah jauh berbeda. “Guru tidak boleh malas-malasan karena jutaan generasi bangsa ingin menjadi guru. Jika hasil UKG tidak sesuai standar minumum ya guru tersebut dipensiun dini saja. Apalagi jika guru tersebut sudah diberi kesempatan mengikuti diklat tetapi hasil UKG dibawah standar,” ungkap dia.

Ditegaskan oleh politikus PKB ini, jika sikap guru tetap ogah-ogahan maka akan terlibas oleh kemajuan jaman. “Guru yang tak mau berinovasi dalam pembelajaran akan ditinggal anak didik. Konsekuensi lebih luas, sekolah tempat mengajar guru tidak ada yang berminat dan sekolah tersebut bisa tutup,” ungkap dia.

Advertisement

Terpisah, Kabid SD Dinas Pendidikan Wonogiri, Suwanto mengatakan, nilai UKG secara kolektif belum diperoleh Disdik Wonogiri. Suwanto meminta guru di Wonogiri bersabar dan tidak terpancing oleh isu yang berkembang di masyarakat.

Isu itu di antaranya, guru yang tak memenuhi nilai standar kelulusan 5,5 akan dipensiun dini. “Hasil resmi UKG dijanjikan dikirim ke Disdik Wonogiri. Sampai hari ini hasil itu belum ada sehingga tunggu pengumuman resminya,” ungkap dia.

Suwanto menjelaskan, sesuai regulasi seorang guru harus memiliki tiga persyaratan, yakni kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi.

“Tiga syarat itu harus dipenuhi. Jika kualifikasi sarjana dan sertifikasi sudah dipegang maka kompetensi harus dipenuhi. Caranya dengan ikut UKG,” ujar dia.

Advertisement
Kata Kunci : Pendidikan Wonogiri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif