Soloraya
Jumat, 4 Desember 2015 - 16:55 WIB

PILKADA WONOGIRI : Tim Gabungan Bersitegang dengan Anggota DPRD, Ini Yang Dipermasalahkan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - tim gabungan mencopoti stiker atribut kampanye di mobil di halaman gedung DPRD Wonogiri, Jumat (4/12/2015). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pilkada Wonogiri, tim gabungan menyisir di sejumlah tempat untuk mencopoti atribut kampanye di sejumlah kendaraan.

Solopos.com, WONOGIRI–Tim gabungan di Wonogiri menyisir memberedel branding pasangan calon bupati dan wakil bupati yang menempel di bodi mobil, Jumat (4/12/2015). Anggota tim gabungan terdiri atas personel kepolisian, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Wonogiri, Satpol PP dan Linmas Wonogiri dan Panwaslu Wonogiri sempat berhenti mencopot mobil branding milik anggota DPRD Wonogiri, Mulyadi karena terjadi perdebatan antara Ketua Panwaslu Wonogiri, Isnawati Sholehah dengan anggota DPRD Wonogiri, Bambang Sadriyanto.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, pencopotan mobil branding dilakukan terhadap dua mobil milik anggota DPRD Wonogiri dari FPDIP, yakni Iyut Yatino dan Mulyadi. Mobil sedan Iyut bergambar pasangan calon Joko Sutopo-Edy Santoso dicopoti saat diparkir di halaman belakang Gedung DPRD Wonogiri. Hal sama juga dilakukan anggota tim gabungan terhadap mobil branding milik Mulyadi yang diparkir di halaman depan Gedung DPRD Wonogiri.

Aksi pemberedelan branding ini menjadi pertanyaan orang yang hadir ke Gedung DPRD untuk mengikuti sidang paripurna. Belasan personel kepolisian mengawal aksi tersebut. Sebelum mencopot branding mobil, Ketua Panwaslu Wonogiri, Isnawati Sholehah menemui pemilik mobil.  Setelah mendapat izin, Isnawati meminta anggota tim gabungan mencopot.

Advertisement

Aksi pemberedelan branding ini menjadi pertanyaan orang yang hadir ke Gedung DPRD untuk mengikuti sidang paripurna. Belasan personel kepolisian mengawal aksi tersebut. Sebelum mencopot branding mobil, Ketua Panwaslu Wonogiri, Isnawati Sholehah menemui pemilik mobil.  Setelah mendapat izin, Isnawati meminta anggota tim gabungan mencopot.

Di saat pencopotan itu, Bambang Sadriyanto, teman pemilik mobil memperhatikan proses pencopotan branding. Kepada Mulyadi, Bambang meminta agar petugas pencopotan branding bertindak hati-hati dan tidak merusak cat mobil. Sedangkan kepada Ketua Panwaslu Wonogiri, Isnawati, Bambang mempertanyakan kenapa pemilik mobil tidak diberitahu lebih dahulu.

Isnawati menerangkan pihaknya sudah beberapa kali menyurati tim pemenangan pasangan calon agar branding mobil dilepas.

Advertisement

Ditegaskan Isnawati dirinya bertindak atas lembaga sehingga surat-menyurat ditujukan kepada tim pemenangan kedua pasangan calon.

“Tindakan preventif sudah dilakukan panwaslu namun seakan-akan diabaikan sehingga hari ini dilakukan pencopotan. Tim gabungan sudah menyisir hingga ke Krisak, Kecamatan Selogiri namun tidak menemukan mobil branding pasangan calon. Baru dua mobil yang kedapatan parkir di sekitar Gedung DPRD Wonogiri yang dicopoti,”

Isnawati membantah aksinya itu akibat demo ratusan warga Wonogiri yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Anti Money Politics Wonogiri. Sementara itu, dua pemilik mobil branding pasangan calon, Iyut Yatino dan Mulyadi menyatakan secara pribadi tidak diberitahu panwaslu.

Advertisement

“Saya beralasan pencopotan branding akan dilakukan sendiri di rumah esok hari (Sabtu) tetapi tidak diperbolehkan. Panwaslu dan tim gabungan memaksa dilakukan pencopotan hari ini. Saya sudah memperbolehkannya.”

Hal sama dikatakan Mulyadi. Mulyadi menegaskan belum ada pemberitahuan kepadanya untuk melepas branding mobil. Iyut dan Mulyadi minta semua bentuk pelanggaran pasangan calon yang lain juga ditertibkan.

“Gambar-gambar (pasangan calon) nomor 1 juga banyak yang melanggar. Hari ini juga harus dilepas,” tandas Iyut. Baik Mulyadi maupun Iyut tak akan memperkarakan pencopotan branding itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif