Jogja
Selasa, 1 Desember 2015 - 21:55 WIB

LONGSOR KULONPROGO : Satu Keluarga Sempat Diminta Mengungsi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bencana longsor terjadi di wilayah Dusun Borosuci, Desa Banjarasi, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo, Minggu (29/11/2015) petang. Warga setempat dan para relawan kemudian bergotong royong untuk membuka akses jalan menuju Kecamatan Samigaluh, Minggu (30/11/2015) pagi. (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Longsor Kulonprogo membuat akses jalan di Samigaluh terganggu.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Bencana longsor terjadi di wilayah Dusun Borosuci, Desa Banjarasi, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo, Minggu (29/11/2015) petang. Satu keluarga sempat diminta mengungsi untuk mengantisipasi adanya longsor susulan.

Advertisement

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan membuat kondisi tanah pada tebing setinggi 20-25 meter menjadi labil dan longsor. Akibatnya, akses jalan menuju Kecamatan Samigaluh menjadi terganggu. Satu rumah yang berjarak sekitar 10 meter dari lokasi longsor pun dinyatakan terancam.

“Saya dengar suaranya gemuruh seperti ada banjir,” kata Sri Wijayanti, warga Dusun Borosuci, Senin (30/11/2015) pagi.

Sri mengatakan, selain hujan deras, listrik di wilayah tempat tinggalnya juga padam sejak sore. Sri mengaku sebenarnya tidak begitu takut karena longsor tersebut dianggap lebih kecil dibanding kejadian dua tahun sebelumnya. Namun, dia dan suaminya, Dalidi, kemudian diminta untuk mengungsi dari rumahnya.

Advertisement

“Sempat mengungsi sebentar tapi ini sudah pulang lagi,” ujar perempuan berusia 50 tahun itu.

Panit Resintel Polsek Kalibawang, Ipda Antonius Sugiharto mengungkapkan, warga setempat bersama relawan sempat bergotong royong membuka jalan agar bisa dilalui setidaknya oleh kendaraan roda dua pada Minggu petang, sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, kegiatan itu dihentikan menjelang pukul 21.00 WIB. Mereka juga sepakat menutup jalan untuk umum.

“Malam itu masih terjadi longsor kecil susulan juga, jadi warga diminta berhenti,” ucapnya.

Advertisement

Gotong royong dilanjutkan pada Senin pagi. Sebanyak 40 orang ikut berpartisipasi menyingkirkan tanah maupun batu-batu yang menutupi badan jalan. Mereka berusaha membuat jalan tersebut kembali bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif