SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendapatan (JIBI/Bisnis/Dok.)
Anggaran Boyolali, Pemkab Boyolali menerima DAK 2016 senilai Rp128 miliar.
Solopos.com, BOYOLALI–Dana alokasi khusus (DAK) Boyolali 2016 juga diproyeksikan naik cukup signifikan dari alokasi DAK 2015.
Data yang diterima Solopos.com, nilai ini DAK 2015 hanya Rp88,959 miliar. Sedangkan tahun 2016, Boyolali diproyeksikan menerima alokasi DAK lebih dari Rp128 miliar atau naik sekitar 32% dari DAK 2015.
“Data terbaru dari Kementerian Keuangan, DAK Boyolali ada kenaikan menjadi Rp128 miliar. Nilai itu masih bisa bertambah karena dari data yang saat ini kami terima, itu belum termasuk DAK afirmatif di Dinas Pekerjaan Umum dan DAK pendidikan SMP dan SMA,” papar Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Boyolali, Syawaludin, kepada Solopos.com, Kamis (5/11/2015).
Secara umum DAK mengalami kenaikan, namun khusus untuk DAK pendidikan dari pemerintah pusat diperkirakan menurun. “Ada wacana DAK SMP dan SMA akan jadi beban pemerintah provinsi.”
Pada bagian lain, serapan DAK 2015 per September tahun ini masih sangat minim. Data di Bagian Pembangunan Setda Boyolali, dari alokasi DAK 2015 senilai Rp88,959 miliar, nilai serapannya baru mencapai Rp13, 882 miliar atau 15,61 persen.
Serapan paling minim ada di SKPD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Petunjuk teknis pelaksanaan DAK di Disdikpora baru terbit Mei sehingga mengakibatkan lambat dalam realisasi.
Selain itu, DAK untuk pembangunan sanitasi oleh DPU dan ESDM juga belum terserap maksimal. DPU dan ESDM masih kesulitan mencari lokasi pembuatan sanitasi.
“Meskipun anggarannya baru terserap 15,61%, tetapi progres fisik pembangunan dengan sumber DAK sudah 38,99 persen,” kata Kabag Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Ahmad Gozali.