Soloraya
Rabu, 2 September 2015 - 18:15 WIB

DEMO WARGA WONOGIRI : Protes Bau Limbah Tapioka, Warga Brubuh Tutup Hidung

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, menggelar aksi tutup hidung di lokasi sekitar pos ronda setempat, Rabu (2/9/2015). Aksi itu untuk memprotes adanya bau limbah yang menyengat dari pabrik tapioka. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Demo warga Wonogiri terjadi di Brubuh, Ngadirojo, untuk memprotes bau limbah tapioka.

Solopos.com, WONOGIRI – Warga Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, melakukan aksi tutup hidung untuk memprotes bau menyengat yang ditimbulkan dari limbah pabrik tapioka, Rabu (2/9/2015).

Advertisement

Aksi tutup hidung dilakukan di area permukiman Brubuh. Salah satu warga setempat, Suriman, mengatakan sudah hampir dua tahun terakhir mencium bau tak sedap dari limbah pabrik tersebut.

“Sangat tidak nyaman, sebab baunya sangat menyengat. Kalau yang tidak tahan bisa sesak napas,” kata dia saat ditemui wartawan di Brubuh, Rabu.

Dia pun meminta agar pihak pabrik segera mengambil tindakan untuk membenahi pengelolaan limbahnya. “Kasihan anak-anak, di sini kan juga ada yang masih bayi, butuh udara segar,” kata dia.

Advertisement

Hal senada juga disampaikan warga Brubuh lainnya, Juwariyah. Menurutnya hampir setiap hari bau limbah tercium di lingkungannya. Padahal jarak pabrik dengan permukiman warga Brubuh hampir satu kilometer.

Warga mengatakan bau menyengat limbah pabrik mulai muncul sekitar pukul 15.00 WIB hingga malam hari. Warga pun harus menggunakan masker untuk menghambat pekatnya bau limbah ke lubang hidung.

Sementara itu mewakili pihak pabrik tapioka, Kabag Umum PT Arena Agro Andalan, Anang Yunus, berjanji akan memperhatikan keluhan masyarakat tentang bau menyengat yang muncul dari limbah.

Advertisement

“Seperti apapun kami akan memperhatikan jika terjadi persoalan. Terlebih itu menyangkut masyarakat. Saat ini kami sedang membangun kolam limbah kedap air untuk mengatasi bau limbah itu. Kami berharap pembangunannya segera selesai,” kata dia saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu.

Menurut Anang, pembangunan kolam limbah tertutup tersebut merupakan arahan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Tengah.

“Sudah menjadi temuan dari BLH provinsi, dan harus kami tindak lanjuti,” kata dia sambil menunjukkan lokasi pembangunan kolam dengan luas lebih dari 100 meter persegi. 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif