SOLOPOS.COM - Lokasi tambang batu akik jenis mani gajah. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)
Batu akik Sragen, warga Bonagung, Tanon menemukan fosil kepala gajah purba lengkap dengan gading.
Solopos.com, SRAGEN–Parmin, 45, warga Bonagung, Tanon, Sragen, secara tidak sengaja menemukan fosil kepala gajah purba lengkap dengan gadingnya di dasar sungai di perbukitan Gunung Tugel, Rabu (27/8/2015).
Temuan fosil kepala gajah purba itu menggegerkan warga sekitar. Temuan fosil itu juga sudah dilaporkan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah yang berkantor di Prambanan, Klaten. “Tadi petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah sudah melihat langsung fosil kepala gajah itu,” kata Kepala Desa Bonagung, Suwarno, kepada Solopos.com, Kamis (27/8/2015).
Fosil kepala gajah lengkap dengan dua gading itu ditemukan Parmin secara tidak sengaja. Dia bermaksud menggali tanah di dasar sungai yang sudah mengering untuk mencari batu mani gajah. Dalam beberapa bulan terakhir, lahan di perbukitan Gunung Tugel di Desa Bonagung memang menjadi lokasi tambang batu mani gajah yang digandrungi pecinta batu batu akik. Dibantu warga yang lain, Parmin menggali tanah supaya bisa mengangkat fosil yang diperkirakan sudah berusia jutaan tahun itu. “Gading itu masih terlihat sempurna meski sudah patah. Gading itu masih menancap di kepala yang sebagian sudah terbungkus batu. Rahang kepala gajah itu terlihat jelas,” kata Suwarno.
Selain fosil kepala gajah dan gading, warga sekitar juga menemukan tulang paha gajah purba. Warga juga menemukan patung gajah yang terbuat dari batu di lokasi yang sama. Hingga kini, temuan sejumlah benda cagar budaya itu masih tersimpan di rumah warga. “Saya meminta warga menyimpannya. Benda cagar budaya itu dilindungi undang-undang, jadi tidak boleh dijualbelikan,” kata Suwarno.
Menurut Suwarno, puluhan tahun silam, fosil kepala kerbau juga ditemukan di kawasan Gunung Tugel. Sekitar tiga tahun lalu, warga Bonagung juga digegerkan temuan sejumlah artefak kuno di Dusun Candi. “Sudah banyak benda cagar budaya yang ditemukan di Bonagung. Saya berharap, Pemkab Sragen bisa berinisiatif membangun museum di Bonagung. Tentu ini tergantung kebijakan pemerintah daerah,” kata Suwarno.