Soloraya
Rabu, 26 Agustus 2015 - 01:40 WIB

PENGEROYOKAN WONOGIRI : Ratusan Warga Datangi Mapolsek Slogohimo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan. (JIBI/Solopos/Dok)

Pengeroyokan Wonogiri, kedatangan ratusan warga itu terkait pengeroyokan yang menyebabkan satu orang opname.

Solopos.com, WONOGIRI–Ratusan orang dari luar Wonogiri mendatangi Polsek Slogohimo, Senin malam. Kedatangan massa itu terkait dugaan pengeroyokan yang menimpa salah satu anggota perguruan silat hingga opname di Rumah Sakit Amal Sehat (RSAS) Slogohimo. Aksi ratusan massa baru selesai pada Selasa (25/8/2015) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa, ratusan orang yang diduga berasal dari Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Ponorogo datang ke Polsek Slogohimo sekitar pukul 20.15 WIB. Mereka menumpang berbagai alat transportasi, baik sepeda motor, truk maupun mobil. Kedatangan mereka untuk bersolidaritas atas kabar salah satu rekan perguruan persilatan dikeroyok. Akibatnya, seorang yang bernama Sholeh Bayu Saputro, 15, warga Desa Pelem, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri terluka dan opname di RSAS Slogohimo.

Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean melalui Wakapolres Wonogiri, Kompol Muhammad Fachrudin ditemui Solopos.com disela-sela menghadiri acara pengundian nomor pasangan calon Bupati dan Wabup Wonogiri, menjelaskan, dua orang dimintai keterangan polisi. Wakapolres Wonogiri, menjelaskan, penanganan dugaan pengeroyokan di Slogohimo ditarik ke Polres Wonogiri.

Dijelaskannya, dua orang berinisial Pri dan Krt, keduanya warga Wonogiri dibawa ke Polres Wonogiri guna menjalani pemeriksaan. Mantan Kasat Intelkam Polresta Solo ini membenarkan, Senin malam Polsek Slogohimo didatangi seratusan warga salah satu perguruan persilatan dari Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Ponorogo.

Advertisement

Wakapolres minta massa mempercayakan penanganan kasus dugaan pengeroyokan kepada polisi. Menurutnya, back up penanganan kasus dugaan pengeroyokan ke Polres Wonogiri dimaksudkan agar gesekan warga di daerah tidak semakin meruncing. Menurutnya, penanganan kasus tak semudah membalikkan tangan. “Persoalan di Slogohimo berkembang menjadi persoalan antardaerah sehingga polres berkewajiban untuk melokalisasi.”

Diberitakan sebelumnya, peristiwa dugaan penganiayaan terjadi di Dusun Koripan, Desa/Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Seorang warga dikabarkan menderita mual dan pusing sehingga harus menjalani opname di Rumah Sakit Amal Sehat (RSAS) Slogohimo. Korban tersebut bernama Sholeh Bayu Saputro, 15, warga Dusun Setren, Desa Pelem, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif