Lifestyle
Jumat, 7 Agustus 2015 - 12:35 WIB

TIPS KELUARGA : Waspada, Ayah Muda Berisiko Mati Lebih Cepat

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ayah muda (Trekearth.com)

Tips keluarga kali ini mengulas soal risiko kesehatan yang mengancam ayah berusia muda.

Solopos.com, SOLO — Menjadi seorang ayah, kiranya impian sebagian besar pria yang telah berkeluarga. Namun ternyata, ada hasil penelitian yang menemukan adanya kemungkinan risiko kematian lebih cepat terjadi pada ayah usia muda.

Advertisement

Penelitian soal risiko kematian ayah muda tersebut dilakukan tim Dr. Einio dari University of Helsinki, Finlandia. Einio berpendapat, penelitian tersebut dilakukan terhadap lebih dari 30.000 pria yang berusia 20 tahun ke atas dalam periode penelitian 1985-2005.

Menurut Einio berdasarkan hasil penelitian tersebut, pria yang menjadi ayah sebelum berusia 25 tahun memiliki tingkat risiko lebih tinggi terhadap kematian di usia menengah.

Advertisement

Menurut Einio berdasarkan hasil penelitian tersebut, pria yang menjadi ayah sebelum berusia 25 tahun memiliki tingkat risiko lebih tinggi terhadap kematian di usia menengah.

Faktor yang mungkin memengaruhi kondisi kematian terhadap ayah muda ini tak terlepas dari tingkat stres dan tekanan hidup yang harus ditanggung seorang pria ketika usia mereka terbilang relatif muda.

“Temuan penelitian menunjukkan bukti, kebutuhan dan tuntutan kehidupan keluarga menjadi faktor perubahan perilaku dan kesehatan dari seorang pria,” ujar Einio, sebagaimana Solopos.com kutip dari Mirror, Jumat (7/8/2015).

Advertisement

Sementara, untuk pria yang menjadi ayah di kisaran usia 22-24 tahun berada pada tingkat risiko kematian dini sebanyak 14% lebih tinggi dari ayah yang berusia di atas 25 tahun.

Einio juga menjelaskan, pria yang menjadi ayah saat berusia di atas 25 tahun, tepatnya pada kisaran usia 30-44 tahun memiliki risiko kematian dini 25% lebih rendah dari kematian ayah muda di usia pertengahan.

Terkait dengan adanya dugaan stres dan tuntutan kehidupan keluarga di usia muda sebagai pemicu kematian dini, ahli statistik Profesor Kevin McConway, dari Open University berpendapat sama.

Advertisement

“Para peneliti mengatakan soal peningkatan kematian [ayah muda] mungkin karena dua beban, yaitu tanggung jawab tambahan sebagai orang tua dan akumulasi tekanan kehidupan,” ujar McConway.

“Itu masuk akal,” ujar McConway.

Penelitian soal prediksi kematian dini pada ayah muda ini dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology & Community Health.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif