Soloraya
Senin, 27 Juli 2015 - 20:30 WIB

PILKADA 2015 : Daftar Pilkada Wonogiri, Joko Jadi Sopir, Edy Jadi Kernet Angkot

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Joko Sutopo (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pilkada 2015 di Wonogiri mulai bergairah, calon Koalisi Wonogiri Sukses sudah mendaftarkan diri.

Solopos.com, WONOGIRI — Pasangan calon bupati dan wakil bupati Wonogiri dari Koalisi Wonogiri Sukses (KWS), Joko Sutopo dan Edy Santoso, mendaftarkan diri ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri pada hari kedua masa pendaftaran peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Wonogiri, Senin (27/7/2015).

Advertisement

Sebelum mendaftarkan diri, kedua calon itu mendeklarasikan diri di halaman Monumen Watu Gilang Nglaroh, Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Ribuan pendukung pasangan calon Pilkada Wonogiri itu mengiringi dari halaman monumen hingga Kantor KPU Wonogiri.

Joko Sutopo menjelaskan, ingin napak tilas perjuangan Pangeran Samber Nyawa atau RM Said. Menurutnya, monumen Watu Gilang Nglaroh menjadi cikal bakal pemerintahan Wonogiri yang diciptakan R.M. Said. “Dari Bumi Nglaroh ini menjadi tempat bersejarah Wonogiri sehingga perjuangan R.M. Said akan kami tiru sehingga rakyat Wonogiri semakin sejahtera.”

Tanpa Kompetisi Internal
Joko Sutopo menegaskan tidak ada kompetisi di internal PDIP dalam memperebutkan surat rekomendasi. Joko yang akrab dipanggil Jekek mengatakan, dirinya sadar 100% menjadi kader partai yang siap menjalankan perintah partai. “Kami dan Pak Danar tidak ada kompetisi.”

Advertisement

Deklarasi pasangan calon didahului dengan pembacaan surat rekomendasi dari PDIP dan Partai Nasdem. Surat rekomendasi PDIP dibacakan Sekretaris DPC PDIP Wonogiri, Setyo Sukarno dan surat rekomendasi Partai Nasdem dibacakan Ketua DPD Partai Nasdem Wonogiri, Sunyoto. Partai Golkar Wonogiri menjadi partai pendukung. Pasangan calon Joko Sutopo-Edy Santoso atau JOS diusung oleh PDIP dan Partai Nasdem.

Pantauan Solopos.com, seusai deklarasi pasangan calon didaftarkan ke KPU Wonogiri. Sepuluh buah angkutan kota (angkot) beserta mobil kader dan puluhan sepeda motor mengiringi pasangan calon mendaftar. Jekek menjadi sopir dan Edy menjadi kernet angkot. Penumpang di angkot itu adalah bakul jamu, tukang parkir, pemuda dan elemen masyarakat lain.

Simbolisasi Angkot
Menurut Ketua panitia deklarasi pasangan calon JOS (Joko Sutopo dan Edy Santoso), Zaenudin mengatakan mengemudi dan menjadi kernet angkot menjadi simbil bahwa JOS dalam mengemudikan pemerintahan Wonogiri akan menaati regulasi. Menurutnya, simbol angkot adalah kendaraan yang disukai rakyat kecil atau wong cilik sehingga JOS dalam memimpin Wonogiri memperhatikan wong cilik.

Advertisement

Sebanyak 10 angkot disewa di acara mendaftar pasangan calon ke KPU. Setiap angkot disewa senilai Rp200.000/angkot. Pemilik angkutan kota (angkot) bernomor lambung 51 dan berpelat nomor AD 1146 G, Yanto mengaku senang mobilnya dikemudikan calon bupati dan calon wakil bupati itu. “Kami senang dan ikut bangga. Ke depan kami berharap pemimpin Wonogiri memperhatikan nasib angkot Wonogiri,” katanya.

Ketua tim pemenangan JOS, Danar Rahmanto meminta masyarakat Wonogiri menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dengan rasa nasionalisme. “Wonogiri menjadi bagian kecil di Negeri Indonesia. Dari Wonogiri ini terlahir orang-orang nasionalis.”

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif