Soloraya
Jumat, 24 Juli 2015 - 07:50 WIB

KEBUTUHAN BAHAN BAKAR : Elpiji 3Kg 11.800 Tabung Disiapkan untuk Operasi Pasar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua petugas Pertamina menurunkan elpiji dari bak truk saat menggelar operasi pasar elpiji tiga kilogram di halaman Kantor Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Kamis (23/7/2015). (JIBI/Solopos/Trianto Hery Suryono)

Kebutuhan bahan bakar elpiji 3 kg di wilayah Wonogiri dipenuhi Pertamina dalam operasi pasar. 

Solopos.com, WONOGIRI-Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Wonogiri bekerja sama dengan Pertamina menggelar operasi pasar (OP) gas elpiji melon di 25 kecamatan di Kabupaten Wonogiri.

Advertisement

OP digelar selama empat hari sejak 22 Juli lalu dan berakhir 25 Juli lusa. Pelaksanaan OP di 25 kecamatan juga menggandeng lima agen elpiji melon di Wonogiri. Sebanyak 11.800 tabung gas elpiji melon disiapkan selama OP berlangsung. Penegasan itu disampaikan Kepala Disperindagkop dan UMKM Wonogiri, Guruh Santoso ditemui solopos.comEspos usai mengikuti rapat badan anggaran di Gedung DPRD Wonogiri, Kamis (23/7/2015).

“OP digelar setelah terjadi kekurangan elpiji selama Lebaran berlangsung. OP dilaksanakan di 25 kecamatan,” kata Guruh.

Advertisement

“OP digelar setelah terjadi kekurangan elpiji selama Lebaran berlangsung. OP dilaksanakan di 25 kecamatan,” kata Guruh.

Mantan Kepala Dispertan Wonogiri menjelaskan, kuota masing-masing kecamatan berbeda disesuaikan dengan kondisi di daerah tersebut. Menurutnya, kuota per kecamatan berkisar antara 360 tabung hingga 560 tabung.

“Disperindagkop dan UMKM sudah mengirimkan surat pemberitahuan OP kepada Camat se-Wonogiri. Jadi, waktu pelaksanaan dan tempat OP disesuaikan dari permintaan masyarakat yang difasilitasi camat,” jelasnya.

Advertisement

Salah seorang konsumen asal Dusun Rejosari, Desa Ngadirojo Kidul, Wardi menyatakan, harga per tabung elpiji melon di tingkat pengecer senilai Rp19.000 hingga Rp20.000. Menurutnya, harga tersebut berlangsung sejak sebelum Lebaran hingga sekarang. Dia mengaku senang digelar OP. Di OP itu dia membawa lima tabung.

Kepala Bidang Elpiji 3 Kilogram Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hismawa Migas) Soloraya, Budi Prasetyo saat dihubungi solopos.com, menjelaskan, OP bertujuan mengantisipasi lonjakan permintaan elpiji melon pascalebaran.

“OP digelar jika ada permintaan masyarakat. Sekarang pertamina bekerja sama dengan Pemkab Wonogiri telah menjadwalkan OP di 25 kecamatan se-Wonogiri. Salah satu pertimbangan OP untuk memenuhi lonjakan permintaan.”

Advertisement

Menurut Budi, selama masa Lebaran kuota tabung di Wonogiri sudah ditambah namun masih ada pemberitaan kekurangan sehingga harga elpiji naik. Budi meminta masyarakat tidak panik dan bingung karena stok elpiji melon cukup. Budi juga meminta konsumen tidak membeli elpiji di pengecer karena harga akan naik hingga Rp25.000/tabung.

“Di pangkalan selalu tersedia elpiji. Lebih baik konsumen membeli di pangkalan.”

Ketua Paguyuban distributor elpiji se-Wonogiri, Margono mengatakan kelima agen elpiji di Wonogiri mendukung pelaksanaan OP. Margono menyatakan, stok elpiji melon cukup. Dia heran kenapa barang langka di pasar sementara distribusi elpiji ke pangkalan lancar.

Advertisement

“Kami menduga terjadi migrasi pengguna gas dari 12 kilogram ke tiga kilogram sehingga gas elpiji melon seakan-akan kurang.”

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif