Soloraya
Rabu, 8 Juli 2015 - 05:40 WIB

JAM BELAJAR SEKOLAH : Pemkab Wonogiri Tolak Pelaksanaan Lima Hari Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Jam belajar sekolah diwacanakan dilakukan dalam lima hari dalam sepekan.

Solopos.com, WONOGIRI-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menolak pelaksanaan lima hari sekolah. Alasan penolakan itu karena kondisi geografis di Wonogiri tidak mendukung.

Advertisement

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, Tunggal Widodo, mengatakan Disdik mendapatkan surat edaran (SE) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) tentang pelaksanaan lima hari sekolah untuk SMA/SMK. Setelah mendapatkan SE itu melakukan analisis dan kajian mendalam.

“Kami memutuskan tidak ikut menerapkan lima hari sekolah karena dinilai memberatkan peserta didik,” ujar Tunggal saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (7/7/2015).

Dia mengatakan secara geografis wilayah Wonogiri terdiri dari 25 kecamatan. Dari banyaknya kecamatan itu pembangunan infrastruktur antara kecamatan satu dengan lainnya belum merata. Artinya, kalau lima hari sekolah itu tetap dijalankan dikhawatirkan memberatkan siswa.

Advertisement

“Seperti di Kecamatan Purwantoro transportasi umum hanya sampai pukul 16.00 WIB. Kalau siswa pulangnya sampai pukul 17.00 WIB sudah tidak ada lagi kendaraan umum,” jelas dia.

Pertimbangan lain, kata dia, dengan lima hari sekolah beban siswa semakin berat tidak membuat semakin pintar. Selain itu, hari Sabtu yang seharusnya libur ternyata dalam penerapan lima hari sekolah digunakan utuk kegiatan ekstrakurikuler.

“Di Wonogiri masih banyak siswa yang tinggal di desa sehingga akan keberatan dengan penerapan lima hari sekolah,” kata dia.
Dia mengatakan penolakan itu dilakukan dengan mengirim surat resmi atas nama Pemkab yang ditandatangani Bupati. Surat itu kemudian dikirim ke Gubernur Jateng.

Advertisement

Sementara itu, Anggota Dewan Pendidikan Wonogiri, Yuni Indarti, mendukung penolakan Pemkab soal pelaksanaan lima hari sekolah bagi siswa SMA/SMK di Woogiri. Menurut dia, penerapan lima hari sekolah itu cocok diterapkan di daerah perkotaan seperti di Solo.

“Infrastruktur daerah dan transportasi umum di Wonogiri belum merata. Kalau diterapkan lima hari sekolah, daerah yang minim transportasi umum tentunya sangat keberatan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif