Soloraya
Minggu, 5 Juli 2015 - 17:40 WIB

PENCURIAN SOLO : Jelang Lebaran, Waspada Aksi Pencurian!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencurian dengan pemberatan, atau curat. (JIBI/Solopos/Dok)

Pencurian Solo mendekati Lebaran wajib diwaspadai. Pencuri memanfaatkan musim mudik untuk melancarkan aksinya.

Solopos.com, SOLO – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 H, Kapolresta Solo, Kombes Pol Ahmad Luthfi, mengimbau kepada warga Solo untuk mewaspadai aksi pencurian. Menjelang lebaran, aktifitas ekonomi warga akan meningkat. Momentum ini biasanya dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk melakukan kejahatan.

Advertisement

Kapolresta mengimbau bagi warga yang hendak mengambil uang di bank dalam jumlah yang banyak, untuk tidak sungkan-sungkan meminta bantuan ke polisi.

“Kami siap mengawal [warga yang mengambil uang di bank] tanpa biaya sepeser pun alias gratis,” jelas Kapolresta saat kepada Solopos.com, Minggu (5/7/2015).

Selain itu Luthfi juga mengimbau warga untuk tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan ketika berada di tempat-tempat umum, Karena kejahatan bisa terjadi di mana saja. Lebih lanjut Luthfi mengimbau kepada warga yang hendak bepergian ke luar kota dan meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong, agar mengunci pintu dan memberi tahu ke tetangga.

Advertisement

“Kalau perlu lapor ke polsek terdekat agar kami bisa memantau,” ucap Kapolresta.

Data yang diperoleh dari Polresta Solo menyebutkan Kasus pencurian mendominasi kejahatan di Solo dalam lima bulan terakhir, yakni periode Januari-Mei 2015. Misalnya kasus pencurian dengan pemberatan (curat) di periode itu mencapai 86 kasus. Dari 86 kasus curat yang terjadi, hanya 32 kasus yang terselesaikan.

Polresta Solo juga mencatat kasus pencurian biasa mencapai 73 kasus atau terbanyak kedua setelah curat. Sedangkan untuk penyelesaian kasus pencurian biasa baru 57 kasus.

Advertisement

Manfaatkan Momentum

Sementara itu, pengamat sosial dari UNS Solo, Drajat Tri Kartono, mengatakan fenomena banyaknya kasus pencurian disebabkan karena motif, kesempatan, dan konteks yang ada di masyarakat. Menurut dia, salah satunya adalah motif memanfaatkan momentum tertentu seperti Hari Raya Idulfitri.

“Kalau kasus yang terjadi di Solo ini, itu disebabkan karena konteks masyarakatnya memang demikian. Jadi kesenjangan ekonomi yang tinggi dan kebutuhan yang semakin mendesak ini bisa menyebabkan orang mencuri. Selain itu, kasus pencurian bisa disebabkan karena even-even tertentu seperti momen menjelang hari raya, orang yang mau menyekolahkan anaknya, ini juga bisa menjadi sebab,” jelas dia.

Advertisement
Kata Kunci : Pencurian Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif