Soloraya
Minggu, 5 Juli 2015 - 19:50 WIB

PEMBUANGAN BAYI SOLO : Polisi Buru Pelaku Hingga Karanganyar dan Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi dibuang (JIBI/Dok)

Pembuangan bayi di Sungai Bengawan Solo terus ditelusuri polisi.

Solopos.com, SOLO – Polisi hingga saat ini belum bisa mengungkap siapa pelaku pembuangan bayi di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di kawasan Jurug, Jebres, Solo, Rabu (1/7/2015) lalu. Polisi masih memburu pelaku hingga ke luar Kota Solo yakni Sukoharjo dan Karanganyar.

Advertisement

“Jadi selain mencari [pelaku] di Solo khususnya di Kecamatan Jebres, kami juga mencari pelaku di luar kota hingga Sukoharjo dan Karanganyar. Jika melihat arus sungai [Bengawan Solo] berasal dari selatan yakni dari Sukoharjo. Namun, tidak menutup kemungkinan pelaku membuang dari Karanganyar karena lokasinya dekat dengan Palur,” ungkap Kapolsek Jebres, Kompol Edison Panjaitan, kepada solopos.com, Minggu (5/7/2015).

Lebih lanjut, Kapolsek mengatakan fokus pencarian dilakukan di puskesmas atau pusat kesehatan sekitar lokasi. “Kami belum mendapat laporan lagi dari petugas yang sudah turun ke sana [pusat kesehatan]. Yang jelas kami masih akan terus menyelidiki kasus ini,” kata dia.

Terkait hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim forensik dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo, Kapolsek mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan itu. “Hasilnya belum keluar, makanya kami masih menunggu. Kalau hasilnya sudah ada, nanti bisa dilihat kapan korban meninggal dunia. Dari situ kami bisa lebih lebih mudah melacak pelaku, misalnya tanggal sekian di puskesmas ini ada orang yang melahirkan atau tidak begitu,” jelas dia.

Advertisement

Seperti diberitakan sebelumnya, mayat bayi tersebut ditemukan tersangkut di antara sampah ranting bambu, di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di belakang Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo. Keberadaan mayat bayi perempuan itu kali pertama diketahui oleh petugas PDAM setempat sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat itu saksi melihat kondisi bayi tersebut masih segar dan belum mencium bau busuk. “Yang kami lihat bayinya masih segar, tali pusat masih menempel di perutnya. Selain itu, ada luka di sekitar muka bayi, tapi belum bau,” kata dia. Dugaan sementara, bayi tersebut berada di sungai selama sehari sebelum ditemukan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif