Soloraya
Jumat, 3 Juli 2015 - 23:50 WIB

PENCEMARAN LINGKUNGAN : Ribuan Ikan di Pracimantoro Mati

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi pencemaran air (JIBI/dok)

Pencemaran lingkungan di Pracimantoro diduga mengakibatkan ribuan ekor di sumber air Beton mati.

Solopos.com, WONOGIRI-Ribuan ikan yang berada di sumber air Beton, Dusun Tubukarto, Desa Tubokarto, Pracimantoro mati, Kamis (2/7/2015). Matinya ikan-ikan itu diduga disebabkan karena sumber air Beton tercemar limbah industri yang berada disekitar aliran sungai.

Advertisement

Camat Pracimantoro, Warsito, mengatakan ikan milik sejumlah warga yang diternak disekitar sumber air Beton mati mendadak. Ikan jenis wader, nila hingga jambal tiba-tiba mati mendadak seperti keracunan.

“Akibat kejadian itu warga menanggung kerugian sebanyak puluhan juta,” ujar Warsito saat dihubungi solopos.com, Jumat (3/7/2015).

Dia mengatakan matinya ikan itu diduga disebabkan karena kondisi air tercemar limbah. Pencemaran limbah di sumber air Beton diduga sudah terjadi sejak lama. Ketika musim hujan jumlah air banyak, sehingga pencemaran itu tidak sampai membuat ikan mati.

Advertisement

“Musim kemarau sumber air menyusut sehingga air yang tercemar itu langsung membuat ikan mati. Ikan yang mati mengeluarkan busa dimulutnya seperti keracunan,” kata dia.

Dia mengatakan temuan ikan mati itu pertama kali diketahui oleh salah seorang warga. Mengetahui temuan itu langsung melaporkan ke kecamatan. Setelah mendapatkan laporan langsung ke lokasi untuk mencari penyebab matian ikan itu.

“Semua ikan yang diternak warga mati, sedangkan ikan yang hidup lepas justru tidak mati. Tentunya hal itu aneh dan meminta pada dinas terkait untuk mengambil sampel air,” jelas dia.

Advertisement

Petugas dari Puskemas Pracimantoro, lanjut dia, langsung mengambil sampel sumber air Beton untuk mengetahui penyebab matinya ikan. Kemudian ikan yang mati juga diambil untuk diteliti.

“Penyebab matinya ikan itu harus segera diketahui. Karena selama musim kemarau seperti sekarang sumber air Beton itu banyak dimanfaatkan warga untuk MCK [mandi, cuci, dan kakus,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Heru Sutopo, mengaku belum mendapatkan informasi matinya ikan di Desa Tubokarto, Pracimantoro.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif