Soloraya
Senin, 22 Juni 2015 - 16:40 WIB

ASAL USUL : Asale Desa Pare Wonigiri: Kisah Kiai Sakti

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kantor Desa Pare Selogiri Wonogiri (Bony EW/JIBI/Solopos)

Asal usul asale kali ini mengenai sejarah Desa Pare Selogiri, Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI — Desa Pare terletak di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Wilayah tersebut tak jauh dari pusat Kota Gaplek sekitar empat-lima kilometer. Karakteristik masyarakatnya pun tak jauh berbeda dengan wilayah lain di Wonogiri.

Advertisement

Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani, buruh dan pedagang. Di balik kondisi sosial ekonomi masyarakat itu, Desa Pare mempunyai sisi histori yang cukup menarik.

Nama desa tersebut berasal dari tanaman pare yang tumbuh mengelilingi desa tersebut pada zaman dahulu. Warga setempat mengaitkan sejarah berdirinya desa tersebut dengan tanaman pare yang tumbuh subur di wilayah tersebut.

Advertisement

Nama desa tersebut berasal dari tanaman pare yang tumbuh mengelilingi desa tersebut pada zaman dahulu. Warga setempat mengaitkan sejarah berdirinya desa tersebut dengan tanaman pare yang tumbuh subur di wilayah tersebut.

Kala itu, seorang kiai melintas di wilayah desa tersebut. Dia berjalan kaki menyebarkan ajaran agama Islam melalui dakwah. Kiai tersebut cukup dikenal lantaran kerap menolong warga setempat yang menderita sakit keras.

“Pada zaman dahulu tanaman pare tumbuh subur, saat itu baru sedikit warga yang menanam tanaman padi,” ujar sesepuh sekaligus tokoh masyarakat (toma) Desa Pare, Slamet saat ditemui Solopos.com, Selasa (30/12/2014).

Advertisement

Ternyata, sumber suara tersebut berasal dari seorang warga yang menderita sakit keras. Dia tergeletak di dalam rumah sambil terus mengerang kesakitan.

Tak berapa lama kemudian, kiai tersebut langsung memetik buah pare yang tumbuh di sekitar rumah tersebut. Buah pare yang dipetik sebanyak tiga biji. Kiai itu langsung memberikan buah pare kepada warga yang sakit keras. “Warga yang sakit itu diminta memakan buah pare hingga habis bila ingin sakitnya sembuh total,” jelas dia.

Selang beberapa jam, warga yang sakit itu merasa tubuhnya segar bugar. Rasa sakit yang dideritanya selama berbulan-bulan seketika hilang dengan memakan buah pare.

Advertisement

Sejak kejadian itu, warga setempat sepakat memberi nama desa tersebut dengan nama pare. Seorang warga Desa Pare, Selogiri, Purnomo mengatakan kini hanya beberapa warga yang masih menanam pare di halaman rumahnya.

Biasanya tanaman pare merambat di pagar-pagar rumah penduduk. Selain berkhasiat sebagai obat, pare kerap diolah menjadi masakan oleh warga setempat.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif