Soloraya
Rabu, 17 Juni 2015 - 02:10 WIB

PILKADA WONOGIRI 2015 : Budisena-Giyarto Gagal Jadi Calon Independen

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri bekerja lembur memverifikasi berkas persyaratan calon bupati dan wakil bupati dari jalur independen, Senin (15/6/2015) malam. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pilkada Wonogiri 2015 dari pasangan independen Budisena-Giyarto dipastikan tidak lolos lantaran berkasnya tak memenuhi syarat.

Solopos.com, WONOGIRI — Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri Budisena dan mantan marinir, Giyarto, gagal menjadi calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) jalur independen pada pilkada tahun ini.

Advertisement

Keduanya mendaftar pada hari terakhir pendaftaran cabup-cawabup jalur independen, Senin (15/6/2015), dan berkasnya langsung diverifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri malam harinya. Berdasarkan verifikasi itu, KPU menilai berkas yang disertakan Budisena dan Giyarto tidak memenuhi syarat.

Ketua KPU Wonogiri, Mat Nawir, langsung mengembalikan berkas persyaratan tersebut kepada Budisena dan Giyarto. Dengan demikian, Pilkada Wonogiri tahun ini dipastikan tak ada cabup-cawabup jalur independen atau perseorangan.

Pantauan Solopos.com, Senin malam, pegawai KPU lembur dan secara maraton memverifikasi berkas pasangan calon tersebut. “Rapat pleno memutuskan berkas persyaratan Budisena dan Giyarto tidak lengkap sehingga dikembalikan kepada mereka,” ujar Ketua KPU Wonogiri, Mat Nawir, didampingi tiga komisioner lain, Suyono, JokoWuryanto, dan Agus Wibowo, ditemui Solopos.com di Kantor KPU Wonogiri, Selasa (16/6/2015).

Advertisement

Mat Nawir menyatakan berkas dukungan terverifikasi hanya 65.106 orang atau kurang sekitar 3.488 orang dari syarat minimal 68.594 orang. Waktu untuk revisi berkas tidak ada lagi sehingga dipastikan tidak ada calon independen dalam Pilkada Wonogiri tahun ini.

“Calon bupati dan calon wakil bupati tinggal dari partai politik. Pendaftaran dibuka 26-28 Juli,” kata dia.

Terpisah, Budisena yang ditemui di rumahnya bersama dan Giyarto mengaku legawa. Keduanya mengatakan terus menjalin komunikasi dengan partai politik namun tak menyebut nama partainya.

Advertisement

“Kami berdua sudah menggunakan hak konstitusi sesuai undang-undang untuk maju melalui jalur perseorangan. Karena berkas dinilai tak memenuhi syarat, ya berkas kami tarik kembali. Sekarang fokus ke komunikasi politik dengan partai,” ujar Budisena.

Budisena menjelaskan hingga Rabu masih ada warga yang mengirim bukti dukungan berupa fotokopi KTP ke rumahnya. “Ada 12.000 lembar fotokopi dukungan yang ditahan di Baturetno. Tadi berkas itu akan dikirim ke sini [rumah] tetapi kami urungkan karena sudah dinyatakan tidak memenuhi syarat. Kami salut terhadap kerja tim sukarelawan. Dalam waktu 14 hari mampu mengumpulkan syarat dukungan sebanyak itu,” jelas dia.

Giyarto menambahkan itu baru tahap awal perjuangan. “Kami salut terhadap masyarakat Wonogiri yang meminati kami berdua sehingga memberikan dukungan melalui fotokopi KTP dan sebagainya. Walau belum berkampanye ternyata masyarakat sudah mengenal kami berdua,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif