SOLOPOS.COM - Bendera Partai Demokrat (Dok/JIBI/Solopos)
Pilkada Wonogiri 2015 dari Partai Demokrat mengisyaratkan akan bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Solopos.com, WONOGIRI — Partai Demokrat (PD) Wonogiri mengisyaratkan bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Wonogiri tahun ini.
Informasi yang diperoleh Solopos.com, Senin (25/5/2015), PAN, Partai Gerindra, dan PKS di Wonogiri telah membentuk Koalisi Wonogiri Baru (KWB) untuk pilkada nanti. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD PD) Wonogiri masih menunggu surat keputusan berkoalisi dari DPP PD.
“Komunikasi dengan tiga parpol anggota Koalisi Wonogiri Baru, PAN, Partai Gerindra, dan PKS, terus diintensifkan. KWB memberi deadline ke PD untuk menentukan sikap politik paling akhir 9 Juni,” ujar Wakil Ketua DPD PD Wonogiri, Tinggeng, saat ditemui Solopos.com di Gedung DPRD Wonogiri, Senin (25/5/2015).
Tinggeng berharap sebelum deadline atau tenggat waktu itu surat dari DPP PD sudah turun. Setelah surat itu diterima, PD segera menyerahkannya ke KWB.
Tinggeng mengatakan PD harus berkoalisi untuk mengusung calon bupati pada pilkada nanti. Dia memprediksi pilkada Wonogiri hanya diikuti dua calon dari partai politik.
Ketua DPD PAN Wonogiri, Sunarmin, belum mau berkomentar terkait koalisi dan calon bupati yang akan diusung pada pilkada, Desember 2015 nanti. “Tunggu saja jadwal deklarasi. Partai anggota koalisi kemungkinan bisa bertambah tetapi kalau berkurang, tidak,” jelas dia.
Ketua DPC PPP Wonogiri, Anding Sukiman, belum menentukan arah koalisi parpolnya. Anding masih fokus pada persoalan internal. “Walau PPP masih ada permasalahan internal, nama-nama calon sudah ada. Mayoritas kaum muda,” jelas Anding tanpa menyebutkan jumlah calon maupun nama-nama mereka.
Sebagaimana diinformasikan, peta politik di Wonogiri menjelang pilkada sudah semakin jelas. Partai Golkar yang tadinya dikabarkan akan bergabung dengan mantan rekan-rekannya di Koalisi Merah Putih (KMP) akhirnya memutuskan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sementara PAN, Partai Gerindra, dan PKS tetap bersama membentuk koalisi.