Jogja
Minggu, 26 April 2015 - 09:20 WIB

TAMBAK UDANG BANTUL : Relokasi Rawan Konflik Horizontal

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota DPRD Bantul Suradal saat meninjau lokasi tambak milik kelompok Jenggala Tirta, Dusun Bungkus, Desa Parangtritis, Jumat (24/4/2015)/. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Tambak udang Bantul dinilai anggota DPRD Bantul rawan terjadi konflik horizontal.

Harianjogja.com, BANTUL-Relokasi rawan konflik horizontal, terkait hal itu, Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Bantul Suradal berharap agar petambak lainnya bisa meniru teknologi yang diterapkan oleh Gunardi, petambak asal Dusun Bungkus, Desa Parangtritis.

Advertisement

Setidaknya ia berharap petambak bisa membuktikan bahwa produksi panen dari udang vaname yang mereka budidiayakan bisa meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Suradal juga menegaskan bahwa seharusnya bisa diambil jalan tengah terkait konflik relokasi tersebut. Salah satunya adalah dengan memberikan kebebasan warga petambak untuk memilih lokasi baru yang sekiranya tak mengganggu aktivitas budidaya udang itu sendiri.

“Karena budidaya udang itu sejatinya butuh intensitas yang tinggi. Bahkan harus dijaga 24 jam,” ucapnya.

Advertisement

Begitu juga terkait dengan pemilihan Dusun Wonoroto dan Ngepet sebagi tempat relokasi, menurutnya harus dikaji terlebih dulu. Ia khawatir,kehadiran petambak dari pantai selatan Bantul nantinya akan menimbulkan gesekan dengan petani konvensional (pesisir) di kedua wilayah tersebut.

“Saya rasa pemerintah terlalu terburu-buru mengumumkan soal titik relokasi itu,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif