Gempa Nepal menjadi duka dunia. #PrayForNepal diserukan dari berbagai belahan dunia.
Solopos.com, KATMANDU — #PrayForNepal diserukan netizen dari berbagai belahan dunia. Duka dan simpati terus mengalir untuk para korban gempa Nepal, hingga Minggu (26/4/2015) pagi. #PrayForNepal menjadi trending topic Twitter.
Gempa Nepal, Sabtu (25/4/2014) berkekuatan dahsyat 7.9 SR telah meluluhlantakkan sebagian besar Nepal. Tak hanya warga yang histeris, wisatawan asing dari berbagai dunia berlarian mencari perlindungan.
Gempa Nepal, Sabtu (25/4/2014) berkekuatan dahsyat 7.9 SR telah meluluhlantakkan sebagian besar Nepal. Tak hanya warga yang histeris, wisatawan asing dari berbagai dunia berlarian mencari perlindungan.
Semua jadwal penerbangan di Nepal hingga berita ini diturunkan dibatalkan. Ratusan warga diperkirakan masih tertimbun puing-puing gempa.
Laporan USA Today menyebutkan korban tewas gempa Nepal telah mencapai sedikitnya 1.400 orang, sementara jaringan TV Al Jazeera menyebutkan 1.341 orang tewas.
Sebagaimana dikutip Al Jazeera.com, otoritas pemerintah Nepal telah menyatakan keadaan darurat Nepal. Kepolisian setempat menyebutkan sekitar 634 jiwa dilaporkan meninggal dunia di sekitar Kathmandu, sementara 300 orang meninggal di pusat kota. Sementara di India bagian utara sekitar 36 orang, 12 di Tibet dan 4 orang di Banglades.
“Dilaporkan ada sekitar 250 orang di menara Dharara ketika menara itu hancur. Diperkirakan sedikitnya 50 orang masih terjebak di puing-puing menara,” demikian Al Jazeera melaporkan.
Reuters melaporkan gempa Nepal Sabtu merupakan gempa terdahsyat sejak 81 tahun terakhir. Tak hanya menelan banyak korban jiwa, bahaya lain tak kalah mengerikan juga mengancam, yaitu longsor salju dari Puncak Everest, Himalaya.
Gempa yang berpusat di sebuah lokasi terpencil di Himalaya, tepatnya 80 km di timur Pokhara, kota terbesar kedua Nepal. Belum pasti jumlah total korban akibat gempa karena buruknya jaringan komunikasi di kawasan berpenduduk 28 juta jiwa yang kebanyakan miskin itu.