SOLOPOS.COM - Ilustrasi motor klasik. (antiquevespa.com)
Sepeda motor bekas Vespa merupakan salah satu kendaraan yang tak lekang dimakan zaman. Sebelum membelinya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Solopos.com, SOLO – Membeli sepeda motor bekas terutama jenis Vespa terkadang memunculkan berbagai macam pertimbangan. Sebelum membelinya, ada baiknya pembeli mengetahui hal positif dan negatif pada Vespa bekas.
Dikutip Solopos.com dari laman Liputan6, Minggu (5/4/2015), berikut ini adalah beberapa hal positif dan negatif pada Vespa klasik bekas.
– Hal Positif Vespa Klasik
Hal positif dari sebuah Vespa bekas dapat dilihat dari tampilan dan mesinnya. Khusus sektor mesin, bukan hal baru lagi jika banyak orang menyebut mesin kendaraan asal Italia itu tangguh di berbagai kondisi.
Secara umum, jantung pacu Vespa klasik lebih sederhana dan tahan banting. Dengan struktur mesin dua-tak yang sederhana, tak butuh waktu lama bagi pemiliknya untuk memahami mekanismenya.
Selain tampilan khas dan mesin yang sederhana, sisi positif Vespa klasik juga dapat dilihat pada akselerasinya yang spontan. Tarikan yang galak itu muncul berkat sistem transmisi Vespa yang dirancang tanpa rantai. Dengan sistem itu pula, kemampuan Vespa untuk menanjak juga lebih kuat karena tenaga yang dihasilkan lebih besar.
Hal positif lain jika memiliki Vespa klasik bekas adalah dukungan komunitasnya yang banyak dijumpai di setiap daerah. Jika mengalami mogok di jalan, pengendara Vespa klasik tak akan sulit menemukan bantuan.
Meski merupakan sepeda motor klasik yang sudah tak diproduksi lagi, suku cadang Vespa bekas masih banyak bertebaran di pasar barang bekas maupun pasar onderdil. Jika tak ingin repot berburu, suku cadang juga dapat dibeli melalui anggota komunitas Vespa. Baik harga Vespa maupun onderdilnya tak ada aturan yang mengikat. Harganya tergantung kondisi dan keinginan penjualnya.
– Hal Negatif Vespa Klasik Bekas
Selain berbagai hal positif, Vespa bekas juga memiliki sejumlah hal negatif yang sifatnya relatif untuk setiap orang. Beberapa di antaranya adalah tak adanya standar resmi dalam setelan mesinnya.
Misalnya dalam setelan angin, Vespa klasik tak memiliki aturan dasar yang dapat dijadikan sebagai acuan. Antara Vespa satu dengan Vespa lain sangat jarang ditemukan setingan yang sama karena hal itu tergantung kepada selera pemiliknya. Hal yang sama juga berlaku pada setelan lain seperti pengapian.
Masalah yang cukup rumit serta menjadi poin negatif terbesar dalam memiliki Vespa klasik adalah mengenai setelan kopling. Untuk mengganti kampas kopling misalnya, roda belakang harus dibuka terlebih dahulu karena posisi mangkuk kopling berada di dalamnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dengan telaten pada sepeda motor bekas jenis Vespa adalah mengenai tampilan bodinya yang terbuat dari besi. Karena bahan besi itu, tak jarang Vespa jadi mudah berkarat setelah terguyur hujan maupun tersengat panas matahari. Untuk mengatasinya juga memerlukan dana yang tidak sedikit karena harus melakukan pengecatan.