Bencana Wonogiri berupa tanah longsor terjadi di Pidekso, Giriwoyo, Minggu (29/3/2015) malam.
Solopos.com, WONOGIRI — Bencana tanah longsor terjadi Dusun Mering Desa Pidekso, Giriwoyo, Minggu (29/3/2015) malam. Akibat kejadian itu Masjid Al Huda rusak berat lantaran tertimpa pohon beringin yang roboh karena longsor.
Informasi yang diperoleh Solopos.com, Senin (30/3/2015), bencana tanah longsor di di Dusun Mering Desa Pidekso terjadi pada Minggu pukul 20.30 WIB. Bencana itu terjadi setelah sebelumnya terjadi hujan deras selama dua jam di daerah hulu.
Kepala Desa Pidekso, Sutiman, mengatakan jalan menuju Dusun Mering tertutup akibat terkena longsoran tebing setinggi sekitar 10 meter. Akibat kejadian itu pohon beringin berukuran besar dengan tinggi sekitar 15 meter roboh menimpa masjid.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Kerusakan rumah milik warga tidak ada. Hanya satu masjid yang rusak akibat tertimpa pohon beringin,” ujar Sutiman ketika dihubugi Solopos.com, Senin.
Dia mengatakan tanah yang longsor itu berada di Dusun Mering RT 002/ RW 007. Kerugian akibat bencana tanah longsor sekitar Rp5 juta. Akses jalan desa kembali normal pada pagi hari dan warga kembali beraktivitas seperti biasa.
“Warga dibantu anggota Koramil Giriwoyo kerja bakti membersihkan tanah longsor yang menutup akses jalan desa. Pohon beringin yang roboh langsung dipotong,” kata dia.
Disinggung mengenai adanya potensi rumah warga terancam longsor, Sutiman menjelaskan baru memetakan potensi ancaman longsor susulan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri.
“Sebelum terjadi longsor sebenarnya warga tahui potensi ancaman longsor dengan melihat retakan tanah. Belum sampai diinformasikan ke warga lainnya bencana sudah terjadi,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto mengatakan bencana tanah longsor di Desa Pidekso tidak begitu besar dampaknya. Namun, pihaknya tetap mengimbau warga untuk waspada longsor susulan.