Soloraya
Senin, 30 Maret 2015 - 23:55 WIB

BENCANA WONOGIRI : Tanah Longsor di Pidekso Rusak Masjid Al Huda

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para warga melakukan kerja bhakti memecah batu pegunungan berukuran besar yang longsor menutup akses jalan ke permukiman penduduk dan arena peluncuran olahraga gantole di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Minggu (6/4/2014). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Bencana Wonogiri berupa tanah longsor terjadi di Pidekso, Giriwoyo, Minggu (29/3/2015) malam.

Solopos.com, WONOGIRI — Bencana tanah longsor terjadi Dusun Mering Desa Pidekso, Giriwoyo, Minggu (29/3/2015) malam. Akibat kejadian itu Masjid Al Huda rusak berat lantaran tertimpa pohon beringin yang roboh karena longsor.

Advertisement

Informasi yang diperoleh Solopos.com, Senin (30/3/2015), bencana tanah longsor di di Dusun Mering Desa Pidekso terjadi pada Minggu pukul 20.30 WIB. Bencana itu terjadi setelah sebelumnya terjadi hujan deras selama dua jam di daerah hulu.

Kepala Desa Pidekso, Sutiman, mengatakan jalan menuju Dusun Mering tertutup akibat terkena longsoran tebing setinggi sekitar 10 meter. Akibat kejadian itu pohon beringin berukuran besar dengan tinggi sekitar 15 meter roboh menimpa masjid.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Kerusakan rumah milik warga tidak ada. Hanya satu masjid yang rusak akibat tertimpa pohon beringin,” ujar Sutiman ketika dihubugi Solopos.com, Senin.

Advertisement

Dia mengatakan tanah yang longsor itu berada di Dusun Mering RT 002/ RW 007. Kerugian akibat bencana tanah longsor sekitar Rp5 juta. Akses jalan desa kembali normal pada pagi hari dan warga kembali beraktivitas seperti biasa.

“Warga dibantu anggota Koramil Giriwoyo kerja bakti membersihkan tanah longsor yang menutup akses jalan desa. Pohon beringin yang roboh langsung dipotong,” kata dia.

Disinggung mengenai adanya potensi rumah warga terancam longsor, Sutiman menjelaskan baru memetakan potensi ancaman longsor susulan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri.

Advertisement

“Sebelum terjadi longsor sebenarnya warga tahui potensi ancaman longsor dengan melihat retakan tanah. Belum sampai diinformasikan ke warga lainnya bencana sudah terjadi,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto mengatakan bencana tanah longsor di Desa Pidekso tidak begitu besar dampaknya. Namun, pihaknya tetap mengimbau warga untuk waspada longsor susulan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif