Soloraya
Minggu, 29 Maret 2015 - 18:30 WIB

BANJIR SOLORAYA : Ketinggian Air Waduk Gajah Mungkur Masih Siaga I

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melewati jembatan di sekitar pintu pelepasan atau spillway Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Senin (2/2/2015). Ketinggian air WGM mencapai 135,39 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau siaga I. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Banjir Soloraya ditentukan berbagai hal, termasuk aliran dari Waduk Gajah Mungkur.

Solopos.com, WONOGIRI — Ketinggian air di Waduk Gajah Mungkur (WGM) mencapai 135,99 di atas permukaan laut (mdpl), Minggu (29/3/2015). Ketinggian air itu dinilai normal atau berstatus siaga I.

Advertisement

Kepala Divisi Jasa Tirta dan Sumber Air (ASA) Perum Jasa Tirta I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Winarno Susiladi, mengatakan dari pantauan sejak Sabtu (28/3/2015) dan Minggu (29/3/2015) ketinggian air mencapai 135,99 mpdl atau berstatus siaga I.

“Di daerah hulu pada hari Minggu terjadi hujan deras tetapi masih dalam batas normal tidak sampai membuat ketinggian air naik signifikan,” ujar Winarno ketika dihubungi Solopos.com, Minggu (29/3/2015).

Dia mengatakan hujan deras yang terjadi di daerah hulu wilayah Klaten membuat sungai Dengkleng meluap. Demikian halnya di Sungai Jenes di Solo akibat luapan air dari wilayah Boyolali. Namun, di Wonogiri aman. “Untuk wilayah Wonogiri ketinggian air relatif normal belum ada kenaikan berarti sehingga pintu pelimpasan air [spillway] masih ditutup,” kata dia.

Advertisement

Menurut Winarno, hanya pintu air untuk mesin pengerak turbin PLTU yang dibuka dengan limpasan air sebanyak 55,80 m3/detik. Pihaknya memprediksi hujan deras dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah hulu baik di Klaten, Boyolali, dan Wonogiri.

“Di daerah aliran sungai yang bermuara langsung menuju WGM seperti Sungai Baturetno, Pracimantoro, dan Tirtomoyo akan kami pantau terus. Biasanya jika ketiga sungai itu terjadi luapan air, secara otomatis ketinggian air WGM akan bertambah,” paparnya.

Dia menambahkan untuk membuka spillway pihaknya tidak akan gegabah, terlebih Badan Meteorlogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng memprediksi April sudah terjadi musim kemarau. Sementara itu, Kepala Palaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengaku belum ada laporan banjir di Wonogiri meskipun sempat terjadi hujan deras dalam waktu lama di daerah hulu.

Advertisement

“Bencana banjir di Wonogiri sementara ini tidak ada. Ancaman tanah longsor yang sekarang mengancam di Wonogiri,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif