Soloraya
Senin, 16 Maret 2015 - 05:10 WIB

TRANSPORTASI DI WONOGIRI : Pemangkasan Trayek Angkuta Rawan Gesekan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi angkutan umum perkotaan (Dok/JIBI/Solopos)

Transportasi di Wonogiri atas pemangkasan trayek angkuta dinilai rawan gesekan.

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah sopir angkutan umum perkotaan (angkuta) di Wonogiri menyayangkan keputusan Dishubkominfo Wonogiri yang memangkas trayek angkutan dari semula tujuh trayek menjadi tiga trayek.

Advertisement

Perubahan trayek angkuta itu dinilai dapat memicu gesekan yang diakibatkan perebutan trayek di antara para pengusaha dan sopir angkuta. Pemangkasan trayek itu berlaku efektif mulai April 2015.

Informasi yang diperoleh Solopos.com dari Dishubkominfo, tiga trayek baru  itu adalah Terminal Angkuta-Selogiri, Terminal Angkuta-Proyek/Dermaga Waduk Gajah Mungkur (WGM), dan Terminal Angkuta-Perumnas. Sedangkan tujuh trayek yang masih berlaku saat ini yakni Terminal Angkuta-Terminal Induk di Kaliancar, Terminal Angkuta-Terminal Krisak, Terminal Angkuta-Selogiri, Terminal Angkuta-Giriwono, Terminal Angkuta-Kelurahan Wonokarto, Terminal Angkuta-Proyek/Dermaga, dan Terminal Angkuta-Perumnas.

Advertisement

Informasi yang diperoleh Solopos.com dari Dishubkominfo, tiga trayek baru  itu adalah Terminal Angkuta-Selogiri, Terminal Angkuta-Proyek/Dermaga Waduk Gajah Mungkur (WGM), dan Terminal Angkuta-Perumnas. Sedangkan tujuh trayek yang masih berlaku saat ini yakni Terminal Angkuta-Terminal Induk di Kaliancar, Terminal Angkuta-Terminal Krisak, Terminal Angkuta-Selogiri, Terminal Angkuta-Giriwono, Terminal Angkuta-Kelurahan Wonokarto, Terminal Angkuta-Proyek/Dermaga, dan Terminal Angkuta-Perumnas.

Salah seorang pemilik angkuta, Budi, mengatakan tujuh trayek angkuta yang berlaku sekarang sebenarnya sudah cukup dan tidak perlu diubah. Jumlah trayek yang semakin sedikit justru akan menimbulkan permasalahan baru.

“Armada angkuta di Wonogiri ada 85 unit. Kalau unit armada itu hanya dibatasi berjalan di tiga trayek sudah pasti akan terjadi perebutan trayek,” ujar Budi ketika ditemui Solops.com di Terminal Angkuta utara Pasar Kota Wonogiri, Minggu (15/3/2015).

Advertisement

“Trayek minibus di Terminal Giri Adipura Selogiri sering melanggar trayek. Seharusnya trayek minibus yang diatur kembali supaya tidak sering melanggar trayek. Bukan angkuta yang menjadi sasaran pemangkasan trayek,” papar dia.

Dia mengatakan trayek resmi minibus adalah Terminal Giri Adipura-Manyaran-Pojok-Watukelir. Namun, fakta di lapangan minibus melayani trayek Terminal Giri Adipura-Watukelir.

Salah seorang sopir angkuta, Didik, mengaku kecewa dengan pemangkasan trayek angkuta. Ia khawatir pemangkasan trayek hanya menguntungkan salah satu pengusaha angkuta.

Advertisement

“Kami meminta Dishubkominfo mengkaji kembali perubahan trayek itu. Jangan sampai perubahan trayek itu justru menimbulkan masalah baru dan merugikan sopir angkota,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dishubkominfo Wonogiri, Ismiyanto, mengatakan pemangkasan trayek angkuta mulai diberlakukan April. Pemangkasan trayek dari tujuh menjadi tiga itu untuk menyesuaikan dengan pengoperasian Terminal Giri Adipura, Selogiri.

“Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum trayek baru nanti dijalankan. Salah satunya adalah menyerap aspirasi ke pada pengelola angkuta di Wonogiri,” ujar Ismiyanto ketika ditemui wartawan di Stasiun Wonogiri, Kamis (12/3/2015).

Advertisement

Ismiyanto masih memberi peluang merevisi pemangkasan trayek itu. Batas terakhir pengajuan usulan trayek itu adalah awal April 2015. Pelaksananaan trayek baru nanti diperkuat dengan Peraturan bupati (Perbub).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif