Soloraya
Senin, 16 Maret 2015 - 00:10 WIB

DEMAM BATU AKIK : Dishutbun Wonogiri Awasi Penambangan Batu Akik

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Batu Akik fire opal Wonogiri (M Ismail/JIBI/Solopos/dok)

Demam batu akik yang melanda Tanah Air membuat Dishutbun harus ikut mengawasi penambangan batu akik di Wonogiri agar tak terjadi kerusakan hutan.

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Wonogiri ikut mengawasi aktivitas penambangan batu akik di Wonogiri. Pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan hutan akibat demam batu akik yang membuat pengalian akik di Wonogiri semakin marak.

Advertisement

Pengawasan dilakukan dengan memberikan imbauan kepada masyarakat pengelola hutan milik Dishutbun agar tak sembarangan menggali untuk mencari batu akik. Kabid Kehutanan Dishutbun Wonogiri, Joko Fajar Kiswanto, mengatakan sejauh ini tidak ada laporan kerusakan hutan akibat maraknya pengalian batu akik di wilayah yang dikelola Dishutbun. Kerusakan lahan akibat pengalian batu akik justru terjadi di lahan milik Perhutani khususnya di daerah Tirtomoyo.
“Hutan yang kami kelola belum ada laporan kerusakan akibat pengalian batu akik. Kami selalu memantau hutan di 25 kecamatan di Wonogiri,” ujar Joko ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (11/3/2015).

Dia mengatakan luas hutan di Wonogiri mencapai 36.000 hektare. Dari luas tersebut, 20 hektare di antaranya milik Perum Perhutani. Sementara sisanya berstatus hutan rakyat di bawah pengawasan Dishutbun.

“Hutan rakyat dikelola langsung oleh warga. Tanah itu sudah besertifikat sehingga kami perlu memantau dan mengawasi dalam hal pengelolaan lahan,” kata dia.

Advertisement

Dia mengatakan maraknya pengalian batu akik membuat Dishutbun khawatir terjadi kerusakan hutan. Namun demikian, sejauh ini pengawasan yang dilakukan Dishutbun cukup efektif.

Sementara itu, Kepala Dishutbun Wonogiri, Gatot Siswoyo, mengatakan sebenarnya ada banyak warga yang ingin menggali batu akik di kawasan hutan rakyat. Namun, hal itu tidak diperbolehkan karena dapat merusak ekosistem hutan.

“Apa pun aktivitas pengolahan lahan di hutan rakyat harus sepengetahuan kami. Hal itu untuk menghindari kerusakan hutan akibat salah mengelola lahan,” kata dia terkait banyaknya penambangan batu akik di Wonogiri.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif