Soloraya
Rabu, 11 Februari 2015 - 00:10 WIB

RASKIN WONOGIRI : Dinsos: Kualitas Beras Buruk, Kembalikan!

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras untuk warga miskin (JIBI/Bisnis/Dok.)

Raskin Wonogiri yang diterima masyarakat harus berkualitas baik. Karenanya, Dinsos Wonogiri meminta warga yang menerima raskin bekualitas buruk untuk mengembalikannya.

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri meminta  warga penerima bantuan beras untuk rakyat miskin (raskin) langsung mengembalikan beras yang mereka terima dari petugas jika kualitasnya buruk.

Advertisement

Bulan ini, raskin di Wonogiri dibagikan dua kali. Pertama, raskin jatah Januari 2015 didistribusikan pada Senin-Sabtu (9-14/2/2015). Kedua, raskin jatah Februari didistribusikan pada Jumat (23/2/2015).

Jumlah penerima raskin tahun ini masih sama dengan tahun lalu yakni 70.569 RTS. Sedangkan beras yang dibagikan mencapai 1.058.535 kilogram (kg). Biaya tebus per kg senilai Rp1.600.

Advertisement

Jumlah penerima raskin tahun ini masih sama dengan tahun lalu yakni 70.569 RTS. Sedangkan beras yang dibagikan mencapai 1.058.535 kilogram (kg). Biaya tebus per kg senilai Rp1.600.

“Pekan ini, distribusi raskin Januari diharapkan selesai. Setelah itu disusul jatah raskin bulan Februari,” kata Kepala Dinsos Wonogiri, Suwartono, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (10/2/2015).

Suwartono menjelaskan penerima raskin diharapkan langsung mengembalikan beras yang mereka terima jika kualitasnya buruk untuk ditukar dengan beras yang kualitasnya lebih baik. Kriteria beras berkualitas buruk di antaranya sudah berubah menjadi tepung dan ada guram atau kutu.

Advertisement

Suwartono berharap mutu raskin yang dibagikan bulan ini berbeda dari raskin yang telah diinspeksi beberapa waktu lalu. Saat inspeksi itu, Suwartono menemukan ada guram di karung raskin tersebut.

“Guram yang ditemukan saat inspeksi masih berada di luar atau masih menempel di karung plastik dan belum masuk ke dalam. Hasil pengecekan di lapangan itu diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam pengiriman raskin. Kami berharap raskin yang telah dibagikan tidak berguram dan berkutu,” kata dia.

Lebih lanjut, Suwartono menyatakan dua hari berjalan belum ada komplain yang masuk ke Dinsos terkait pembagian raskin. “Mudah-mudahan kualitas raskin bagus sehingga tidak ada komplain,” ujar dia.

Advertisement

Mengenai kabar adanya raskin yang dijual oleh RTS, Suwartono mengatakan itu hak penerima. Dia tak kuasa melarang karena raskin yang terbagi sudah menjadi hak RTS.

Sementara itu, Kepala Subdivre III Bulog Surakarta, Yudi Prakasa, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (10/2/2015), membantah raskin di gudang Bulog berkutu. “Guram di kantong plastik bisa dibersihkan. Bulog selalu membersihkan raskin sebelum didistribusikan. Jadi tidak ada raskin berkutu,” ujar dia.

Yudi menerangkan ada tiga kategori gangguan terhadap tumpukan beras, yaitu rendah atau ringan, sedang, dan berat. Gangguan di Gudang Bulog Ngadirojo tergolong rendah atau ringan. Bulog telah melakukan fumigasi dan memberi obat untuk menghilangkan guram. “Bulog menjamin raskin tidak berguram,” jelas dia.

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif