Soloraya
Selasa, 10 Februari 2015 - 00:10 WIB

KECELAKAAN LALU LINTAS : Awal Tahun, 15 Nyawa Melayang di Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban kecelakaan (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Kecelakaan lalu lintas di Wonogiri menyebabkan setidaknya 15 nyawa melayang di awal tahun ini.  

Solopos.com, WONOGIRI — Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Wonogiri mencatat 38 kejadian kecelakaan dengan 15 orang meninggal dunia di jalanan Wonogiri sejak 1 Januari-9 Februari 2015.

Advertisement

Kecelakaan lalu lintas terakhir terjadi pada Senin (9/2/2015) sekitar pukul 05.10 WIB di jalan Ngadirojo-Nguntoronadi, Dusun Jubleng RT 003/RW 002, Desa Wonoharjo, Nguntoronadi. Kecelakaan ini mengakibatkan pengendara sepeda sepeda motor, Santoso, 54, seorang PNS asal Desa Gondosari, Kecamatan Punung, Pacitan, Jatim, tewas. Sepeda motor Santoso bertabrakan dengan truk.

Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean, saat ditemui Solopos.com di Mapolres Wonogiri, Senin (9/2/2015), mengatakan prihatin dengan tingginya angka kecelakaan di Wonogiri pada awal tahun ini. Kapolres memperkirakan meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas disebabkan cuaca buruk yang terjadi dua pekan terakhir dan kurangnya kehati-hatian pengguna jalan.

“Kami sudah perintahkan Kasatlantas [AKP Sri Ningsih] untuk meningkatkan operasi dan penyuluhan ke sekolah-sekolah. Januari hingga hari ini [Senin] tercatat 15 korban tewas akibat kecelakaan,” kata Kapolres.

Advertisement

Kapolres mengatakan petugas Satlantas harus tegas menindak pengendara sepeda motor yang tak memakai helm, melanggar rambu, pengendara sepeda motor berboncengan lebih dari dua orang, dan kendaraan bak terbuka yang dipergunakan mengangkut orang.

“Walau tindakan preventif lebih penting, tindakan represif sekali-sekali dibutuhkan untuk menekan risiko kecelakaan. Bulan ini [Februari] jumlah kejadian kecelakaan harus turun,” jelas Kapolres.

Kanitlaka Satlantas, Ipda Ujang Joko Widianto, mewakili Kasatlantas, AKP Sri Ningsih, menjelaskan sudah melakukan langkah-langkah penindakan dan penyuluhan ke sekolah-sekolah. “Angka kecelakaan di Wonogiri memang tinggi. Hampir setiap hari sejak tahun baru terjadi kecelakaan. Hingga hari ini [kemarin] sudah terjadi 38 kecelakaan dengan kerugian material Rp42,1 juta, korban tewas 15 orang, luka berat 3 orang, dan luka ringan 40 orang,” jelas dia.

Advertisement

Ujang menjelaskan pada Minggu (8/2/2015) dan Senin terjadi dua kecelakaan dengan korban dua orang tewas dan empat orang terluka. Mengenai kecelakaan yang terjadi Senin di Nguntoronadi, Ujang menceritakan awalnya Santoso mengendarai sepeda motor matik berpelat nomor AE 3053 XK dari arah selatan atau Nguntoronadi hendak ke Ngadirojo.

Sesampainya di lokasi kejadian, Santoso berusaha menghindari pejalan kaki dengan membelokkan sepeda motor ke kanan. Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan meluncur truk berpelat nomor AD 1426 NG yang dikemudikan Sukidi, 52, warga Desa Gebang, Nguntoronadi. Sepeda motor Santoso bertabrakan dengan truk tersebut.

Sementara pada Minggu (8/2/2015), mobil Honda Mobilio berpelat nomor AD 8998 LU yang dikemudikan Parjiono, 50, warga Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo mengalami kecelakaan lalu lintas, mobil masuk ke parit di Dusun Kedongombo RT 002/RW 002, Desa Kedungombo, Baturetno. Seorang penumpangnya, Sri Marsiam, 46, meninggal dunia dan tiga penumpang lainnya terluka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif