Soloraya
Kamis, 29 Januari 2015 - 16:15 WIB

PROYEK WADUK GONDANG : Ganjar Datang, Warga Minta Pembebasan Lahan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan warga terdampak pembangunan Waduk Gondang di Kerjo, Karanganyar, melakukan unjuk rasa di hadapan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat mengunjungi lokasi pembangunan waduk, Kamis (29/1/2015). Mereka ingin pembebasan lahan segera dilakukan. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Proyek Waduk Gondang di Kerjo Karanganyar berdampak pada 35 rumah warga setempat. Di hadapan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, warga minta pembebasan lahan segera dilakukan.

Solopos.com, KARANGANYAR  Kedatangan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di lokasi pembangunan Waduk Gondang di Desa Gempolan, Kerjo, Karanganyar, Kamis (29/1/2015), disambut aksi unjuk rasa warga.

Advertisement

Puluhan warga yang terdampak pembangunan Waduk Gondang itu meminta proses pembebasan lahan warga segera diselesaikan.

“Kami datang ke sini ingin menemui Bapak Gubernur sebagai pengayom kami. Kami mohon atas nama masyarakat Paguyuban Margo Mulyo, dari Kecamatan Kerjo dan Ngargoyoso, agar pembebasan lahan segera dilaksanakan,” kata Perwakilan warga terdampak pembangunan Waduk Gondang, Prapto Diharjo, saat ditemui wartawan di lokasi pembangunan Waduk Gondang.

Menurut dia rumah warga yang terkena proyek berjumlah 35 rumah. Di Desa Gempolan, Kerjo, terdapat 24 rumah. Di Desa Ganten, Kerjo, terdapat 2 rumah. Sedangkan di Desa Jatirejo, Ngargoyoso ada 19 rumah. 

Advertisement

Prapto mengatakan selain rumah warga, terdapat dua lokasi permakaman yang juga terkena proyek pembangunan waduk.

Menanggapi keluhan warga, Ganjar mengimbau agar warga tidak perlu khawatir.

“Akan kami minta untuk dilakukan pengukuran lahan milik warga. Tidak akan saya tinggalkan. Tapi saya harap warga jujur dalam menyampaikan kepemilikan lahan,” kata dia saat menemui warga terdampak pembangunan Waduk Gondang.

Advertisement

Sementara itu Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Karanganyar, Dwi Purnama, mengatakan pada awal Februari akan melakukan pengukuran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif