SOLOPOS.COM - Ilustrasi menggunakan deodoran (Telegraph.co.uk)
Tips kesehatan menyebutkan menggunakan deodoran untuk menguragi keringat berlebih ternyata berdampak buruk bagi kesehatan.
Solopos.com, SOLO – Menggunakan deodoran menjadi sebuah barang yang tak bisa terpisahkan dari kebanyakan hidup seseorang. Mencegah keringat berlebih menjadi alasan terbesar seseorang selalu menggunakan deodoran sebelum melakukan aktivitas. Tapi tips kesehatan justru menyebut deodoran memiliki efek negatif.
Dikutip Solopos.com dari situs tips kesehatan Boldsky, Selasa (23/12/2014) berikut efek negatif penggunaan deodoran bagi tubuh:
Menyebabkan Alergi
Sebagian besar deodoran mengandung etanol. Seperti sebagian alkohol lainya, etanol dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Deodoran mengandung berbagai zat kimia lain yang dapat menyebabkan alergi serius. Tips kesehatan menyebut triklosan juga menjadi salah satu efek negatif deodoran.
Meninggalkan Noda
Deodoran diketahui dapat meninggalkan noda di pakaian gelap. Hal ini dapat menyusahkan bagi orang-orang yang suka memakai warna gelap gelap. Orang-orang yang memakai seragam putih juga mengeluhkan kekuningan noda setelah penggunaan deodoran.
Menyebabkan Alzeimer
Sebagian besar deodoran yang digunakan diketahui mengandung derivatif aluminium. Zat tersebut dapat menyebabkan Alzheimer pada manusia. Meskipun berbagai penelitian menunjukkan tingkat aluminium dalam deodoran tidak benar-benar menyebabkan Alzheimer, namun ada juga penelitian yang membuktikan sebaliknya.
Menyebabkan Kanker Payudara
Deodoran sebagian besar disemprotkan di wilayah ketiak yang dekat dengan jaringan payudara. Deodoran terdiri senyawa estrogenik yang memiliki kemampuan yang sama dengan hormon tubuh, estrogen. Estrogen dikenal untuk pertumbuhan jaringan payudara. Hal ini dapat menjadi hal yang dapat memicu kanket payudara.
Itulah tips kesehatan tentang efek negatif penggunaan deodoran yang perlu Anda ketahui.