Soloraya
Kamis, 25 Desember 2014 - 09:08 WIB

LONGSOR WONOGIRI : Longsor Terjadi di 18 Titik di Wonogiri dalam 1 Pekan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi membersihkan jalur Solo-Selo-Boyolali, tepatnya di Desa Genting, Cepogo, yang tertimbun tanah akibat longsor, Jumat (19/12/2014) siang. (Hijriah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Longsor Wonogiri terus terjadi selama musim hujan tahun ini, khususnya dalam satu pekan terakhir.

Solopos.com, WONOGIRI — Intensitas hujan yang tinggi di Wonogiri mengakibatkan rentetan longsor di empat kecamatan di Wonogiri. Data di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, menyebutkan tanah longsor terjadi di 18 titik selama sepekan terakhir atau 17-24 Desember.

Advertisement

Hal itu disampaikan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Wonogiri, Joko Suparno, di kantornya, Rabu (24/12/2014). Joko mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana alam itu tetapi kerugian ditaksir senilai puluhan juta rupiah lebih. Kejadian terakhir bencana tanah longsor terjadi Selasa (23/12/2014) petang di Dusun Sampang, Desa Karangtengah, Kecamatan Karangtengah dan Dusun Banasan, Desa Bero, Kecamatan Manyaran.

“Sepekan terakhir ada 18 titik bencana alam tersebar di tiga kecamatan.” Jumlah itu terdiri atas Kecamatan Manyaran di tiga titik, Kecamatan Puhpelem satu titik, dan Kecamatan Karangtengah 14 titik. Di Kecamatan Karangtengah, 14 titik bencana tersebar di Desa Purwoharjo sebanyak 10 titik dan Desa Karangtengah empat titik.

Sekretaris BPBD Wonogiri, Sundoro, menambahkan ada lima kecamatan dari 25 kecamatan di Wonogiri yang masuk pemantauan rawan bencana alam. Daerah itu antara lain Kecamatan Manyaran, Tirtomoyo dan Selogiri masuk peta rawan longsor serta Kecamatan Pracimantoro, Selogiri, dan Giriwoyo yang masuk peta rawan banjir. “Kecamatan Selogiri masuk dua kategori rawan bencana yaitu banjir dan tanah longsor.”

Advertisement

Warga Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Supriyanto, Rabu, menjelaskan tanah longsor di Dusun Banasan, Desa Bero, Manyaran, menimpa sebuah rumah dan menutup akses jalan kampung antardusun Banasan dengan Dusun Bero. “Tidak ada korban jiwa tetapi dinding rumah Topawiro, 51, warga Dusun Banasan, Bero rusak. Sejak [Rabu] pagi warga bergotong-royong membersihkan longsoran tanah. Prioritas kerja bakti di jalan kampung agar bisa dilalui,” ujarnya.

Supriyanto bercerita, tanah longsor terjadi Selasa petang usai hujan deras. “Hujan terjadi Selasa sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.”

Komandan lapangan SAR Wonogiri, Ashari Wisnu mewakili Ketua SAR Wonogiri, Warseno mengatakan, tanah longsor terjadi di Desa/Kecamatan Karangtengah. “Ada empat titik tanah longsor di Desa Karangtengah. Satu regu SAR disiagakan di lokasi bencana untuk membantu membuka akses jalan kampung yang tertutup longsoran.’

Advertisement

Menurutnya, terberat dialami Paito, 45, warga Dusun Sampang RT 002/RW 003, Desa/Kecamatan Karangtengah. “Korban Paito dan empat anggota keluarganya mengungsi sementara karena dinding rumah retak. Tiga longsoran tanah menimpa dua rumah dan menutup akses jalan di Desa Karangtengah,” ujar Wisnu. Dua rumah yang terkena longsoran tanag milik Sutijan, 43 dan Supomo, 50, keduanya warga Dusun Sampang beda RT.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif