Lifestyle
Rabu, 17 Desember 2014 - 21:45 WIB

SEKSUALITAS PRIA : Jangan Bawa Ponsel di Saku Celana!

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Handphone masa depan (Dailymail)

Solopos.com, JAKARTA – Sudah banyak studi yang menyebutkan radiasi yang ditimbulkan sinyal telepon seluler (ponsel) mengganggu kesehatan sperma.

Selain itu, panas yang ditimbulkan juga terbukti mengganggu jumlah produksi sperma. Disarankan bagi laki-laki untuk tidak membawa ponsel di saku celana.

Advertisement

Para pakar di pusat kesehatan Cleveland Clinic, Amerika Serikat memaparkan, produksi sperma pada pria terpengaruh oleh frekuensi pemakaian ponsel. Semakin lama pria memakai ponsel, semakin besar kemungkinan produksi sperma mengalami gangguan. Kesimpulan tersebut diambil dari penelitian yang dipublikasikan di jurnal Fertility and Sterility seperti dikutip Solopos.com dari Men’s Health, Rabu (17/12/2014).

Penurunan jumlah sperma ini diduga disebabkan oleh gelombang elektromagnetis ponsel. Meski demikian, seperti yang sering terjadi pada penelitian semacam ini, lagi-lagi belum ada bukti yang benar-benar pasti mengenai kesimpulan para dokter tersebut.

Menurut dr Budi Wiweko, SpOG (K), dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), hampir 40 persen kasus infertilitas saat ini disebabkan oleh masalah pada sperma. Kelainan bentuk, gerak, dan jumlah sperma sangat berkaitan erat dengan gaya hidup pria saat ini.

Advertisement

“Pabrik sperma itu sangat takut dengan suhu yang tinggi jadi makanya buah zakar letaknya di bawah tubuh supaya dingin,” papar dr Budi seperti dikutip Solopos.com dari Detik, Rabu (17/12/2014).

Meski didesain secara alamiah agar zakar lebih dingin dari anggota tubuh yang lain, namun saat ini kebiasaan masyarakat modern dikatakan dr Budi merusak hal tersebut. Banyak pria terutama yang tinggal di perkotaan sering menggunakan laptop di paha atau ponsel di saku celana. Hal tersebut dapat meningkatkan suhu di sekitar area paha dan mengganggu produksi sperma.

Hal tersebut kemudian diperparah dengan kebiasaan masyarakat yang bisa memiliki lebih dari 1 ponsel. Saat ini seseorang bahkan bisa membawa sampai 3 ponsel saat bepergian seperti dikatakan oleh dr Budi sehingga dampaknya kepada kesehatan sperma dan infertilitas semakin besar.

Advertisement

“Kalau sudah rusak pengobatannya tentu dilakukan dengan pemberian antioksida dan mulai hidup sehat,” tutup dr Budi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif