Solopos.com, WONOGIRI–Curah hujan tinggi yang mengguyur Wonogiri, Selasa (16/12), mengakibatkan aliran Sungai Wiroko di Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri meluap.
Sebanyak 24 rumah di Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri terendam air. Ketinggian air bervariasi dari 30 sentimeter hingga dua meter.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (17/12/2014), meluapnya air Sungai Wiroko juga menggenangi ruas Jalan Karangturi, Kecamatan Nguntoronadi-Tirtomoyo.
Genangan air terjadi di tiga lokasi sepanjang jalan utama tersebut. Selain menggenangi pekarangan dan rumah, luapan air juga merendam lahan pertanian dan hasil panen warga.
Dari 24 rumah yang terendam, terbanyak menimpa warga Dusun Sambeng sebanyak 21 rumah. Sisanya tiga rumah tersebar di Dusun Tukluk dan Dusun Ngropoh masing-masing satu rumah.
Seorang warga Kulurejo, Tanto, menyatakan, di Dusun Sambeng, air juga merendam sebuah masjid.
“Warga mulai merasakan air datang sekitar pukul 22.00 WIB, Selasa malam. Kemarin [Selasa] hujan memang lama, sejak pukul 15.00 WIB namun beranjak malam hanya gerimis. Sebagian warga ke luar rumah untuk memantau lingkungan. Ternyata air Sungai Wiroko sudah meluap menutup sebagian ruas jalan Karangturi-Tirtomoyo,” ujarnya.
Kepala Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Aris Hartanto kepada Solopos.com meminta instansi terkait mengeruk sedimentasi Sungai Wiroko.
Dia menjelaskan lebar sungai juga menyempit karena sebagian warga memanfaatkan sedimentasi untuk menanam rumput gajah atau rumput pakan ternak.
“Daerah kami bisa dibilang menjadi langganan banjir selama sedimentasi Sungai Wiroko tidak dikeruk. Walau di sini [Kulurejo] tidak hujan, daerah hulu hujan deras, maka air Sungai Wiroko akan meluap,”jelas dia.